Umumnya jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan t diameter bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu: a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong. b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa bergeser/digerakan. 1RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG UANG LOGAM YANG TERHUBUNG DENGAN KOMPUTER UNTUK PROSES DATA BASENYA Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Me Author: Ida Pranata. 6 downloads 54 Views 114KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG BIBIT IKAN OTOMATIS . Menghitunghasil perpangkatan dengan eksponen bilangan negative atau pecahan yang melibatkan Menentuan peluang suatu kejadian tertentu pada suatu percobaan pada sebuah dadu atau uang logam. K.1. Ayah menabung di bank sebesar Rp2.100.000,00 dengan suku bunga tunggal 8% setahun. Saat diambil tabungan Ayah menjadi Rp2.282.000,00. Lama Ayah Hasilpencarian yang cocok: Dua dadu dilambungkan sebanyak 72 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu berjumlah 8 atau 10 adalah . - 30190849. Top 3: Soal Dua dadu diundi bersama-sama sebanyak 72 kali. Frekuensi mataharitotal. Pengukuran tunggal untuk besaran panjang masih bisa anda lakukan untuk benda-benda yang panjangnya hampir tidak berubah, misalnya panjang pensil baru.Tetapi untuk mengukur diameter kelereng, pengukuran tunggal tidak teliti. Ini karena mengukur diameter dengan sisi-sisi berbeda biasanya memberikan hasil yang berbeda. Jadi, apabila DiameterPohon Borneo (cm) 19-21 22-24 25-27 28-30 Frekuensi 4 17 25 14 a. Tentukanlah kelas modus. Saat data tunggal dikelompokkan, lalu kalian menghitung mean data tunggal dan mean data kelompok, bagaimana hasil dari kedua mean kejadian melempar dua keping uang logam dengan dua kemungkinan hasil {gambar, angka} dengan membuat tabel nGjc. BBM 1 BESARAN DAN PENGUKURAN PENDAHULUAN Bahan Belajar Mandiri BBM ini merupakan BBM pertama dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika untuk SD yang menjelaskan tentang konsep besaran, satuan dan pengukuran. Dengan mempelajari modul ini Anda akan lebih terampil menerapkan konsep-konsep yang ada didalamnya ke dalam pembelajaran di sekolah. Untuk memahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro diperlukan pemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut diukur, bagaimana hubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan, bagaimana metoda mengetahuinya, semua adalah penting untuk diketahui. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada modul ini Anda akan mempelajari berbagai besaran dalam fisika dan bagaimana cara mengukur dan menyatakannya. Dalam BBM ini, akan disajikan dua kegiatan belajar, yaitu 1. Kegiatan Belajar 1 Besaran dan Satuan 2. Kegiatan Belajar 2 Pengukuran Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kompetensi menjelaskan besaran, satuan dan pengukuran. Secara lebih khusus lagi. Anda diharapkan dapat 1. Membedakan besaran pokok dan besaran turunan 2. Menurunkan satuan dan dimensi besaran turunan 3. Menggunakan konsep angka penting dalam pengukuran dan perhitungan 4. Menganalisis dimensi suatu besaran Agar Anda memperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari BBM ini, ikuti petunjuk pembelajaran berikut ini. 1. Bacalah dengan cermat bagian Pendahuluan BBM ini, sampai Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari BBM ini. Jawaban yang benar adalah C. 2,20 ± 0, pengukuran tebal uang hasil pengukuran = ...?JawabKonsep yang kita gunakan adalah pengukuran. Pada pengukuran tunggal dan berulang, hasil pengukuran dapat dilaporkan dalam bentukx = x0 ± ∆x = hasil = ketidakpastian mutlak pada mikrometer sekrup yaitu∆x = 0,005 mm = 0,0005 hasil pengukuran panjang pada mikrometer sekrup dinyatakan olehHP = SU + = hasil pengukuran cm.SU = skala utama cm.SN = skala nonius cm.Skala nonius rahang putar merupakan angka yang segaris dengan skala utama rahang tetap dibagi dengan informasi gambar yang diberikan, diperoleh hasil pengukuran berikut utama SU = 2,00 mmSkala nonius SN = 20/100 = 0,20 nilai dari hasil pengukurannya adalahHP = 2,00 + 0,20HP = 2,20 hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagaix = x0 ± ∆xx = 2,20 ± 0,005 karena itu, jawaban yang benar adalah C. ArticlePDF AvailableAbstractUang sebagaimana diketahui sebagai alat pembayaran baik barang maupun jasa, memiliki bentuk fisik dalam bentuk kertas dan logam. Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Di Indonesia terdapat 4 jenis uang logam yang beredar saati ini, yaitu pecahan Rp. 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Uang logam jika dalam jumlah banyak dan bercampur akan merepotkan jika harus dipisahkan dan dihitung satu demi satu. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat berfungsi untuk memilah dan sekaligus menghitung jumlah uang logam. Pada jurnal ini telah dirancang dan dibuat suatu alat pemilah dan penghitung uang logam menggunakan sensor TCRT5000. Pemilahan uang logam yang ada berdasarkan diameter dari masing-masing uang logam, dan sensor digunakan untuk menghitung berapa nominal yang sudah tertampung dalam wadah yang disediakan. Hasil pengujian didapatkan dari 100 kali percobaan uang logam rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor. Pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor. Pengujian uang logam rupiah dan rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam dan rupiah sebesar 98%, dan pendeteksian uang logam dan rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Slamet Indriyanto on Jul 16, 2020 Content may be subject to copyright. OPEN ACCESS JOURNAL OF TELECOMMUNICATION, ELECTRONICS, AND CONTROL ENGINEERING JTECE ISSN 2654-8275 ONLINE JTECE. VOL. 02, NO. 01, JAN 2020 Pemilah dan Penghitung Uang Logam Berdasarkan Diameter Menggunakan Sensor TCRT5000 Slamet Indriyanto1, Rahmat Widadi2, Luhur Pamukti3 1,2,3Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro, Institut Teknologi Telkom Purwokerto Jl. Panjaitan Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia 1slamet 2rahmat 316201086 Received on 17-11-19, accepted on 29-05-20, published on 29-05-20 Abstrak Uang sebagaimana diketahui sebagai alat pembayaran baik barang maupun jasa, memiliki bentuk fisik dalam bentuk kertas dan logam. Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Di Indonesia terdapat 4 jenis uang logam yang beredar saati ini, yaitu pecahan Rp. 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Uang logam jika dalam jumlah banyak dan bercampur akan merepotkan jika harus dipisahkan dan dihitung satu demi satu. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat berfungsi untuk memilah dan sekaligus menghitung jumlah uang logam. Pada jurnal ini telah dirancang dan dibuat suatu alat pemilah dan penghitung uang logam menggunakan sensor TCRT5000. Pemilahan uang logam yang ada berdasarkan diameter dari masing-masing uang logam, dan sensor digunakan untuk menghitung berapa nominal yang sudah tertampung dalam wadah yang disediakan. Hasil pengujian didapatkan dari 100 kali percobaan uang logam rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor. Pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor. Pengujian uang logam rupiah dan rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam dan rupiah sebesar 98%, dan pendeteksian uang logam dan rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%. Keywords Sortir, Uang Logam, Sensor TCRT5000, Arduino UNOI. PENDAHULUAN Uang merupakan alat tukar yang dapat digunakan dan diterima oleh masyarakat luas sebagai alat pembayaran jual beli barang maupun jasa. Adanya uang memberikan alternatif untuk masyarakat dalam melakukan suatu transaksi jual beli sehingga lebih memudahkan dan efisien. Secara umum bentuk fisik uang terdiri dari dua jenis yaitu uang kertas dan uang logam. Di Indonesia, pecahan uang logam yang beredar saat ini ada 4 yaitu pecahan 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Untuk menghitung uang logam tinggal menghitung seperti biasa dengan memilah dan menghitung berdasarkan pecahan uang logam tersebut. Jika uang logam yang dihitung dalam jumlah sedikit, masih memungkinan untuk melakukannya secara manual. Namum, ini akan menjadi masalah jika uang yang perlu dihitung dan dipilah dalam jumlah banyak. Untuk itu diperlukan suatu alat pemilah dan penghitung untuk mempermudah proses tersebut. SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 9 Alat penghitung uang logam yang ada dipasaran memiliki harga yang tidak murah, untuk itu pada penelitian ini akan dibahas alat pemilah dan penghitung uang logam berbiaya murah. Pada penelitian ini menggunakan sensor TCRT5000 untuk mendeteksi uang logam. proses pemilahan dan penghitungan dilakukan berdasarkan diameter dari uang logam yang masuk melewati lubang sesuai dengan ukurannya. Sebagai platform hardware mikrokontroler digunakan Arduino uno R3, LCD 16x2 digunakan untuk menampilkan nominal uang logam yang terdeteksi dan menghitung total uang yang terkumpul. Sistem ini diharapkan mampu membantu untuk menghitung dan memilah uang logam atau uang koin secara otomatis. II. KAJIAN PUSTAKA Darmawan Prastya pada penelitiannya yang berjudul “Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data Basenya” Dengan Tabungan Berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535, alat ini mempermudah dalam menabung uang dan bisa dipantau berapa uang yang telah ditabung. Sensor yang digunakan yaitu photodioda yang disusun sesuai diameter uang logam. Apabila uang logam dimasukan, maka sensor photodioda akan mengirimkan data ke IC Mikrokontroler. Setelah data hasil pengukuran uang logam didapatkan, maka data tersebut akan diproses oleh IC Mikrokontroler kemudian dijumlahkan hasilnya dan ditampilkan melalui program Visual Basic. [1] Penelititan Sari Karyanto yang berjudul “Prototipe Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515”. Penelitian ini bertujuan mengembangkan konsep mekatronika penghitung uang kertas untuk diterapkan pada uang logam. Penerapannya berupa hasil tampilan dalam jumlah satuan rupiah pada LCD dan bukan angka jumlah satuan oleh seven segment. Pembuatan perangkat keras dan lunak dari prototipe mesin penyeleksi dan penghitung uang logam ini berbasis mikrokontroler AVR AT9058515. Metode yang digunakan untuk penyeleksian dan penghitungan pada penelitian ini yaitu tiap-tiap jenis pecahan nominal dari uang logam tersebut dibuat dengan dimensi yang berbeda-beda pula sesuai nilai nominalnya, perbedaannya adalah ketebalan dan diameter dari masing-masing pecahan untuk jenis bahan yang sama. Untuk pecahan nominal 50-an memiliki dimensi yang terkecil, berturut-turut sampai yang berdimensi terbesar, yaitu pecahan nominal 1000-an. Perbedaan dimensi dari tiap-tiap jenis pecahan nilai nominal ini bisa diidentifikasi secara elektronik, terutama diameternya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah prototipe yang mampu membedakan dan menghitung empat jenis uang logam tertentu dalam satuan rupiah, namun masih memiliki keterbatasan seperti kecepatan perhitungan dan 4 jenis uang yang dapat dihitung. [2] Penelitian berikutnya oleh Ray Anthony C. Reyes dkk, yang berjudul “Coin Sorting and Counting Machine”. Metode penyortiran dan perhitungan pada penelitian ini adalah dengan sebuah piringan yang berputar dimana terdapat lubang sesuai dengan diameter koin. Piringan ini diputar oleh motor AC, bagian ini juga merupakan jalan masing-masing koin ke wadah. Sensor phototransistor yang terletak disetiap jalur koin berfungsi untuk menghitung koin tersebut, PIC 16f877 digunakan sebagai mikrokontroler [3]. A. Arduino UNO Arduino adalah suatu development board mikrokontroler, yang dirancang untuk memudahkan dalam membuat prototipe atau bahkan hingga produk jadi. Modul elektronik lain juga dapat digabungkan dengan Arduino sehingga menjadi lebih effisien. [4] Arduino Uno adalah salah satu jenis Arduino yang paling banyak digunakan oleh para hobi elektronika, dengan menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino uno memiliki 14 digital General purpose input output GPIO dengan 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM, terdapat 6 pin analog input, pin ICSP yang berfungsi untuk memprogram Arduino dengan software lain, dan juga memiliki port USB tipe B. [5] Tabel I. Spesifikasi Arduino Tegangan Input rekomendasi 14 pin 6 pin Output PWM SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 10 32 KB Atmega 328 KB digunakan untuk bootloader B. Sensor TCRT5000 Sensor TCRT500 adalah sensor yang terdiri dari inframerah transmitter dan fototransistor receiver terpadu dalam satu modul. Phototransistor adalah salah satu jenis transistor dengan kaki basisnya berupa komponen fotokonduktif, ini membuat fungsi dari kaki basis dapat diatur sesuai dengan besarnya intensitas cahaya yang diterima oleh fotokonduktif. Cara kerjanya yaitu ketika phototransistor tidak menerima cahaya maka phototransistor tidak aktif, sehingga aliran arus I tidak mengalir dari kolektor C menuju emiter E sehingga Vout tinggi. Ketika menerima cahaya maka phototransistor aktif, sehingga Vout rendah. [6] Gambar 1. Cara kerja Phototransistor Tabel II. Spesifikasi TCRT5000 Voltage - Collector Emitter Breakdown Max Current - Collector Ic Max Current - DC Forward If SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 11 C. Uang Logam Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Setiap kepingnya memiliki gambar timbul dibagian depan dan belakang yang mewakili ciri khas kebudayaan dan kekayaan Indonesia [7]. Gambar 3. Uang Logam Rp100 Pada gamabar 3 merupakan gambar bentuk uang logam 200, 500 dan 1000 rupiah. Tabel III. Spesifikasi Uang Logam III. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada jurnal ini disusun berdasarkan flowchart berikut ini Pengujian AlatAda Kesala han ?SelesaiPerbaikiYATIDAKPengumpulan DataAStudi LiteraturMulaiAnalisi KebutuhanPerancangan Perangkat KerasPerancangan Perangkat Lunak Dan Instalasi ProgramAGambar 4. Flowchart alur penelitian Alur penelitian ini diawali dengan studi literatur, dimana pada tahap ini dilakukan pengumpulan data referensi baik dari buku maupun jurnal terkait dengan topik. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan baik itu kebutuhan fungsional maupun non fungsional. Perancangan perangkat keras ini dilakukan untuk mempermudah proses yang dilakukan secara bertahap. Perancangan perangkat lunak dan instalasi program, dimana pada tahap ini dibuat flowchart perancangan perangkat lunak. Selanjutnya pengujian alat dimana tujuannya untuk menguji alat yang telah dibuat apakah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik. Tahap selanjutnya dilakukan dengan menguji setiap bagian blok sistem, apabila terjadi kesalahan maka akan lakukan perbaikan dan dilakukan pengujian ulang sampai tidak terjadi kesalahan lagi. Tahap terakhir adalah pegumpulan data yang diperoleh dari pengujian sistem. SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 12 A. Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem yang dibuat ditunjukkan pada gambar berikut Gambar 5. Blok Diagram Sistem Gambar 5 menunjukkan blok diagram sistem penghitung dan penyortir uang logam berbasis arduino Uno. Tegangan suplay sistem didapat dari blok power suply. Terdapat 4 buah sensor TCRT5000 yang masing-masing sensor di set untuk mendeteksi uang logam yang masuk sesuai dengan diameter uang logam. Hasil deteksi tersebut dibaca mikrokontroler kemudian akan dihitung jumlah uang logam yang terdeteksi dan ditampilkan ke LCD display. Sensor mendeteksi uang logam mendeteksi uang logam mendeteksi uang logam mendeteksi uang logam pada lcdSelesaiABBCCCCGambar 6. Flowchart Alur Perangkat lunak mikrokontroler Pada gambar 6 menunjukan alur kerja dari mikrokontroler sesuai dengan aplikasi yang dirancang. Mikrokontroler akan berjalan dan melakukan tindakan sesuai dengan program yang diberikan. Pada proses pertama mikrokontroler sensor TCRT5000 mendeteksi uang logam kemudian nominal uang ditampilkan pada LCD. IV. HASIL DAN DISKUSI Bagian ini akan menjelaskan mengenai hasil yang didapat dari sistem yang telah dirancang. Gambar 7 ditunjukkan desain dari alat secara keseluruhan, box yang digunakan terbuat dari bahan triplek. Pada sisi depan terdapat LCD 16x2 untuk menampilkan informasi jumlah uang logam yang terdeteksi. SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 13 Gambar 7. Desain Alat Gambar 8. Desain lubang untuk sortir uang logam Gambar 8 merupakan papan sortir yang dirancang dari bahan akrilik untuk menyortir uang logam. Setiap lubang memiliki diameter yang berbeda – beda dan disesuaikan dengan ukuran uang logam dimulai dari diameter paling kecil sebelah kiri hingga diameter paling besar sebelah kanan. Berdasarkan urutan uangnya yaitu dari Papan tersebut di set dengan kemiringan 20o agar uang logam dapat meluncur dengan lancar. Setiap lubang juga memiliki pembatas agar uang logam jatuh ke tempat penampungannya masing – masing. . Gambar 9. Penempatan sensor TCRT5000 SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 14 Posisi penempatan sensorTCRT5000 ditunjukkan pada gambar 9, setiap lubang memiliki sensor TCRT5000 yang digunakan untuk mendeteksi setiap uang logam yang jatuh, A. Pengujian Akurasi Sistem Pengujian akurasi pembacaan sensor dari sistem dengan cara melakukan percobaan sebanyak seratus kali pada masing – masing nominal koin dari nominal 100 hingga 1000 rupiah. Gambar 10. Grafik Pengujian Akurasi pendeteksian dan Penyortiran Uang Logam Grafik pengujian akurasi pendeteksian dan penyortiran uang logam ditunjukkan pada gambar 10. Dari grafik tersebut didapatkan bahwa pada pengujian uang logam rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor dari 100 kali percobaan. Kemudian pada pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor dari 100 kali percobaan. Pada pengujian uang logam rupiah dan rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam rupiah sebesar 98%, kemudian tingkat akurasi pendeteksian uang logam rupiah sebesar 98%, dan untuk pendeteksian uang logam rupiah dan rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Kemudian jika dilihat dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%. V. KESIMPULAN Kesimpulan dari jurnal ini yaitu uang logam disortir berdasarkan diameter, pada sebuah papan yang dilubangi berdasarkan diameter masing - masing uang logam tersebut. Pada masing - masing lubang tersebut diberi sensor TCRT5000 untuk mendeteksi uang logam dengan cara merefleksikan sinar inframerah pada uang logam yang tersortir kemudian diterima oleh foto transistor. Dari hasil pengujian akurasi pendeteksian uang logam rupiah memiliki tingkat akurasi 98%, untuk uang logam memilii tingkat akurasi 98%, Sementara tingkat akurasi untuk pendeteksian uang logam dan adalah 100%. Sedangkan untuk tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi yang sama yaitu 100%. 98 98 100 100220 0100 100 100 1000 0 0 Akurasi Deteksi Sensor dan Penyortiran Uang LogamTerdeteksi Tidak Terdeteksi Tersortir Tidak Tersortir SLAMET INDRIYANTO et al. PEMILAH DAN PENGHITUNG UANG LOGAM BERDASARKAN DIAMETER MENGGUNAKAN SENSOR TCRT5000 15 REFERENSI D. Prastya, "Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data Basenya," Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, 2016. S. Karyanto, "Prototipe Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515," Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 2011. R. Anthony C. Reyes, dkk "Coin Sorting and Counting Machine," Mapua Institute of Technology, 2008. S. Suhaeb, Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface, Makasar, 2017. Y. D. P. Junaidi, Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis Arduino, Bandar Lampung AURA, 2018. T. D. Suyadhi, "Phototransistor," 4 Oktober 2014. [Online]. Available [Accessed 10 Oktober 2019]. B. Indonesia, "Kenali Ciri-ciri Uang Rupiah Logam Anda," 19 September 2015. [Online]. Available / [Accessed 23 September 2019]. Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data BasenyaD PrastyaD. Prastya, "Rancang Bangun Alat Penghitung Uang Logam Yang Terhubung Dengan Komputer Untuk Proses Data Basenya," Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515S KaryantoS. Karyanto, "Prototipe Mesin Penyeleksi dan Penghitung Uang Logam Berbasis Mikrokontroler ATMEL AVR AT90S8515," Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Sorting and Counting MachineAnthony C ReyesR. Anthony C. Reyes, dkk "Coin Sorting and Counting Machine," Mapua Institute of Technology, Ajar Mikrokontroler dan Interface, MakasarS SuhaebS. Suhaeb, Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface, Makasar, Ciri-ciri Uang Rupiah Logam AndaB IndonesiaB. Indonesia, "Kenali Ciri-ciri Uang Rupiah Logam Anda," 19 September 2015. [Online]. Available / [Accessed 23 September 2019]. Artikel ini membahas tentang bagian-bagian, cara menggunakan, membaca dan menghitung jangka sorong. — Ketika kamu mau mengukur berat badan, yang kamu cari pasti timbangan badan. Untuk mengukur waktu, alat yang kamu butuhin pasti jam. Nah, kalo alat ukur panjang, yang pertama kali di pikiranmu apa? pasti kebanyakan dari kalian jawab mistar atau penggaris kan? Bahkan kalau kamu buka tempat pensil sekarang, mungkin penggaris ada di situ bareng sama alat tulis lainnya. Bentuknya yang simple dan mudah dibawa, nggak salah sih, penggaris jadi alat ukur panjang yang paling eksis sampai sekarang. Eh tapi, kalo kamu mau ukur diameter cincin, emang bisa pake penggaris? Duh, nggak bisa kan. Makanya penggaris cukup terbatas ya, dia umumnya dipakai untuk mengukur benda yang permukaannya berupa bidang datar aja, salah satu contohnya kertas. Padahal, manusia juga butuh alat untuk mengukur panjang benda nggak cuma berbidang datar. Contohnya yang tadi, mengukur diameter luar/dalam suatu benda. Untuk itu, manusia butuh alat ukur panjang yang lebih detail lagi, salah satunya yaitu jangka sorong. Waktu kelas 7 dulu, kamu pernah belajar jenis-jenis alat ukur panjang . Mungkin di antara kamu udah knal sama jangka sorong ini ya. Tapi, yang bakal kita bahas kali ini lebih mendalam dari SMP dulu. Nah, buat kamu yang belum tau bagian-bagian jangka sorong, sampai cara membacanya, tenang aja! Karena itu semua akan diulas secara lengkap di artikel ini. Yuk cek pembahasannya! Pengertian Jangka Sorong Jangka sorong itu alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris. Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur ya! Kalo gitu, berapa sih nilai skala terkecil jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm, berbeda sama penggaris 0,1 cm atau 1 mm. Hal itulah yang menjadi kelebihan jangka sorong. Selain itu, karena ukurannya yang pas dan mudah dibawa kemana-mana, jangka sorong jadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik loh! Bagian-Bagian Jangka Sorong Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda dari penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua skala. Skala nya terdiri dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius. Skala utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap. Kalau skala nonius itu skala pendek yang ada di rahang geser. Keterangan bagian jangka sorong 1. Rahang dalam , terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lubang atau celah . Seperti gambaran di bawah ini Sumber Upadhyay via Youtube 2. Rahang Luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian luar seperti diameter, lebar atau panjang benda. Sumber Upadhyay via Youtube 3. Tangkai ukur kedalaman, fungsinya untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda. Sumber Upadhyay via Youtube 4. Skala Utama, fungsinya untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 – 17 cm. 5. Skala Nonius, fungsinya untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi. 6. Baut pengunci, fungsinya untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur. Setelah kenalan sama semua bagian jangka sorong, aku mau ajak kamu belajar cara untuk menggunakan jangka sorong dan cara membacanya. Sayang banget kan, kalo udah tau bagian-bagiannya tapi nggak ngerti cara pemakaiannya. Yuk langsung aja kita bahas! Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang atau diameter luar suatu benda adalah seperti ini Sumber via Youtube Cek dulu dan pastikan waktu kedua rahang tertutup, skala menunjukkan angka nol. Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa disebut zero error. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan, sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang tetap dan geser Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang, pastikan juga posisinya sudah sesuai ya. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur, lalu putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh. Nah untuk membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong, caranya gampang banget. Kita coba langsung masuk ke contoh soal ya! Segitu dulu ya pembahasan jangka sorong, tapi masih ada alat ukur lainnya yang bisa banget kamu pelajari. Nah, kamu bisa belajar di ruangbelajar ada banyak banget video pembelajaran yang bisa kamu dapetin, ditambah latihan soal yang selalu diupdate. Pokoknya seru banget deh, yuk tunggu apalagi! Selamat belajar. Referensi Nurachmandani, setya. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Pierre Vernier. [daring], diakses tanggal 27 April 2022. 0% found this document useful 0 votes18 views6 pagesOriginal © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes18 views6 pagesKisi Uh1 X Pengukuran 2015Original Title to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

hasil pengukuran tunggal diameter uang logam