Tauhid ar-RubÝbiyah adalah mengimani bahwa Allâh itu ada dan meyakini keesaan-Nya dalam segala perbuatan-Nya. Atau meyakini bahwa Allâh adalah al-Khâliq (Pencipta), ar-Râziq (Pemberi rezeki), al-Mudabbir (Pengatur/Penguasa) segala sesuatu, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Mereka membagi-bagi tentang ibadah tersebut. Pondasi dalam memahami Tauhid adalah bisa membedakan Tauhid Uluhiyah dengan Tauhid Rububiyah. Menurut ulama ada 7 perbedaan Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah. 1. Uluhiyah diambil dari kata Illah, sedangkan Tauhid Rububiyah dari kata Rob. Al-illah artinya yang diibadahi.
Setidaknya ada empat hal yang patut kita contoh dari kisah Nabi Ibrahim AS mengenai pendidikan tauhid. Pertama, teguh mempertahankan akidah. Nabi Ibrahim berjuang meyakinkan kaumnya, termasuk ayah dan penguasa pada eranya, Raja Namrud, untuk bertauhid hanya menyembah Allah SWT. Perjuangan itu mendapatkan tantangan keras.
Arti surat Al Ikhlas jelas berisi tentang tauhid atau mengesakan Allah SWT. Hal tersebut dapat diketahui bahkan dari ayat pertama. Kemudian ayat kedua berisi tentang bagaimana Allah merupakan Zat Yang Maha Kuat dan menjadi tempat bergantung bagi seluruh makhluk di muka bumi ini. Ayat selanjutnya, yaitu ayat ketiga arti surat Al Ikhlas berisi
Dengan belajar ilmu tauhid, baik rububiyah, uluhiyah, dan asma wa shifat, diharapkan umat muslim semakin memahami hakikatnya sebagai makhluk ciptaanNya. Mengesakan Allah dan menjadikannya satu-satunya sesembahan adalah hal wajib. Oleh karenanya, terus belajar dan berbenah sebagai hamba harus terus dilakukan demi ridho dari Allah.
Dari penjelasan diatas, Imam As-Sa'di mengatakan bahwa Tauhid itu termasuk; (1) Tauhid Ar-Rububiyyah. Meng-Esa-kan Allah dalam menciptakan, dalam memberikan rezeki, dalam mengatur alam semesta ini. ď¸ Ar-Rabb dalam Asmaul Husna yang ada 99 nama itu intinya ada pada tiga nama, yaitu: - Nama Allah.
263xbQ6.
pertanyaan sulit tentang tauhid rububiyah