Bagikukebebasan bentuk puisi sangat penting. Aku ingin bebas dan akan tetap bebas. Karena Bung Karno sudah berhasil membebaskan bangsa ini, bangsa Nusantara Indonesos menjadi Indonesia yang merdeka dari kuku kekejaman penjajah sejak 1602 hingga kini. Iapun menulis puisi berjudul "Kata Bung Karno". Berikut ini lirik puisinya: Baca juga: Patung Bung Karno di Kemhan, Prabowo: Ini Bukan Bagian Kultus Individu Kata Bung Karno Inggris kita linggis, Amerika kita setrika Itu kata Bung Karno Kompeni maunya untung saja Inggris kita linggis, Amerika kita setrika Itu kata Bung Karno Tuan tanah maunya enak saja Duapuisi di antaranya menggambarkan kedekatan emosionalnya dengan Bung Karno. Adalah puisi berjudul 'Persetujuan dengan Bung Karno' dan 'Karawang-Bekasi'. Sapardi Djoko Damono, pujangga yang guru besar sastra, menyebut Chairil sebagai sosok yang menonjolkan sikap kepahlawanan dalam karyanya. Ayo Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji. Aku sudah cukup lama dengan bicaramu, dipanggang di atas apimu, digarami lautmu. Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945. Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu. Aku sekarang api aku sekarang laut. Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat. kontenberisi tentang presiden Kita yang pertama ir.soekarno@Aulia Zulfikar Berkaitandengan surat di bawah ini, puis bertema surat, bagaimana puisinya, untuk selengkapnya silahkan disimak saja berikut ini. Puisi Surat Kecil Untuk Bung Karno Satu bumi Satu langit Satu matahari Satu bulan Beribu pulau Beribu bintang berbagai gunung Berbagai karang Berbagai ladang Berbagai tanaman Berbagai lautan Menjadi satu keindahan gwuC7iN. Home Humaniora Minggu, 06 Juni 2021 - 1429 WIBloading... Koesno Sosrodihardjo atau yang kemudian dikenal dengan Soekarno atau Sukarno Ejaan Yang Disempurnakan tepat hari ini dilahirkan pada 120 tahun silam. FOTO/IST A A A JAKARTA - Koesno Sosrodihardjo atau yang kemudian dikenal dengan Soekarno atau Sukarno Ejaan Yang Disempurnakan tepat hari ini dilahirkan pada 120 tahun silam. Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia bersama Mohammad Hatta itu lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni menjadi Presiden pertama RI, Sukarno atau akrab disapa Bung Karno adalah tokoh perjuangan yang berperan penting dalam perjuangan Indonesia lepas dari penjajah Belanda. Ia menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya, mendirikan Algemeene Studie Club ASC sebagai cikal bakal Partai Nasional Indonesia PNI, hingga menjadi Ketua Panitia Sembilan untuk merumuskan dasar negara RI setelah beragam konsep dikemukakan oleh anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI.Pada 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Saat menjabat sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia, Bung Karno kerap melontarkan kalimat-kalimat pedas yang disampaikan untuk merespons situasi saat itu. Baca juga Cerita di Balik Patung Bung Karno Naik Kuda yang Baru Diresmikan di Kemhan Salah satu kalimat yang terkenal hingga kini adalah "Inggris kita linggis, Amerika kita setrika". Kalimat ini awalnya diucapkan Bung Karno saat menjadi kolaborator Jepang pada masa Perang Dunia II. Kutipan tersebut juga dikeluarkan saat Bung Karno tidak terima Sabah dan Sarawak dicaplok Inggris dengan tambahan kalimat "Selandia Baru kita palu". Kemudian kutipan tersebut kembali dikeluarkan saat menarik keanggotaan Indonesia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB pada 20 Januari ini kemudian menginspirasi banyak orang, termasuk penyair muda ternama, Peri Sandi Huizche. Ia pun menulis puisi berjudul "Kata Bung Karno". Berikut ini lirik puisinyaBaca juga Patung Bung Karno di Kemhan, Prabowo Ini Bukan Bagian Kultus Individu Kata Bung KarnoInggris kita linggis, Amerika kita setrikaItu kata Bung KarnoKompeni maunya untung sajaInggris kita linggis, Amerika kita setrikaItu kata Bung Karno Tuan tanah maunya enak sajaInggris kita linggis, Amerika kita SetrikaItu kata Bung Karno Buruh tani didera luka nyeriRakyat menjerit di dalam doaKini tak ada yang seberani dirinyaKalau pun ada, dihilangkan saudara sebangsaKini tak ada yang seberani dirinyaKalau pun ada, dihilangkan saudara sebangsaabd bulan bung karno bung karno soekarno presiden soekarno puisi Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 10 menit yang lalu 11 menit yang lalu 13 menit yang lalu 30 menit yang lalu 50 menit yang lalu 53 menit yang lalu Puisi untuk Bung karno Sang Proklamator. Puisi yang diupdate untuk kali ini adalah puisi tentang Soekarni. Sebagiman diketahui. Ir Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS Hoogere Burger School. Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi IT. Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926. Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI Partai Nasional lndonesia pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Sumber internet Kumpulan Puisi Untuk Soekarno Sang Proklamator Puisi tentang Soekarno ini menceritakan tentang soekarno atau puisi tentang Soekarno yang bisa juga dijadikan referensi untuk menulis puisi cinta soekarno. Bagaimana cerita puisi tentang soerkarno tersebut untuk lebih jelasnya disimak saja puisi-puisi untuk soekarno berikut ini. Puisi Bung karnoOleh Kakcik Coconutz Blezz Tiada pemimpin yang berwibawa. Tiada penguasa yang bijaksana. Segala hal yg penuh makna. Sudah tertanam di jiwa soekarno presiden kita. Bung karno bapak proklamasi. Pemuda tegas berjiwa api. Teriakan dan gerakannya selalu ditakuti. Ditakuti musuhnya dari pelosok negeri. Sederhana,mustahil baginya mewah. Penjara sdh bagaikan tempat melepas pedih. Tetapi jiwaraganya bersamayam beribu arwah. Arwah dari penguasa bijaksana dahulu kalah. Beliau membangun bangsanya. Penerusnya memporak-porandakannya. Beliau berhati suci. Penerusnya berhati dengki. Auman harimau sumatra. Burung cendrawasih menari di langit irian jaya. Pulau-pulau menampung lestarinya. Tetapi kita sebagai cecunguk merusaknya. Soekarno ohh bung karno. Apakah kami sdh diambang musnah. Apakah kami merusak kepercayanmu sudah. Tanah airmu di ubah penerusmu menjadi tong sampah. PUISI SANG PROKLAMATORKarya Bagus Satriyo Taper Lovererna Dalam perjuanganmu kami merdeka Darah tertumpah ruah Nyawa melayang sudah Sungguh perjuangan tiada terkira Kau junjung martabat bangsa Dari rangkul penjajah yang menggila Kau paksa dunia mengakui Kedaulatan atas negeri ini Dengan gagah engkau berdiri Dengan nasionalisme yang begitu tinggi Engkau bacakan proklamasi Sebagai tonggak kemerdekaan negeri Lantang suara memecah sunyi Sang proklamator berteriak penuh berani Penjajah gentar terbirit lari Berkibar sang pusaka merah putih Soekarno, namamu terukir mewah Jasamu terpajang begitu megah Sebagai pahlawan besar bangsa Panutan kami para generasi muda Puisi Soekarno Dan Air MataKarya Roval Alanov Lembah yang merayu Gunung menjulang tinggi Adalah harapan muliamu Soekarno Sang Proklamator Merdeka! Himne kemenangan negeri Dari segala penjajahan di muka pertiwi Kita, aku dan mereka Bernafas alam kemerdekaan Namamu harus dalam jiwa kami Patriot sejati Putra pertiwi Kami generasimu Hanya ingin melanjuti Jiwa patriotmu Sepenuh hati Soekarno kaulah pamuda itu Pendobrak pintu kemerdekaan Bumi pertiwi ini Hidup Soekarno Merdeka Sekali lagi Hidup Soekarno Setelah puisi untuk Soekarno Sang proklamator selanjutnya adalah puisi karya Ir Soekarno atau puisi Bung karno dengan judul puisi aku melihat Indonesia. Puisi Aku Melihat IndonesiaKarya Ir Soekarno Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep Aku mendengar Lautan Hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu Aku mendengar lagu, sajak Indonesia Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau Aku melihat Indonesia Jikalau aku melihat gunung-gunung Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kelebet dan gunung-gunung yang lain Aku melihat Indonesia Jikalau aku mendengarkan Lagu-lagu yang merdu dari Batak bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan Aku mendengarkan Indonesia Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan Aku mendengar Indonesia Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio Aku mendengar Indonesia Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut Aku mendengarkan Indonesia Jikalau aku menghirup udara ini Aku tidak lagi menghirup udara Aku menghirup Indonesia Jikalau aku melihat wajah anak-anak di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar “Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!” Aku bukan lagi melihat mata manusia Aku melihat Indonesia Demikianlah puisi untuk Soekarno Sang Proklamator. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi cinta soekarno selanjutnya tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung. Puisi Pahlawan – Sebuah puisi pahlawan tidak hanya menceritakan seorang pahlawan yang telah gugur di medan perang atau membela bumi pertiwi ini dengan darah dan air mata. Namun arti dari pahlawan lebih dari itu, pahlawan adalah orang yang melakukan sesuatu hal tanpa tanda jasa, atau mengharap imbalan dalam artian rela berkorban. Puisi pahlawan bisa ditunjukkan untuk ibu yang telah mengasihi anaknya tanpa kenal lelah, sahabat yang selalu ada di saat senang maupun duka, ayah yang mencari nafkah untuk keluarga. Berikut beberapa contoh puisi pahlawan tentang ibu, ayah, sahabat, hingga para pejuang nasional Puisi Tentang Pahlawan Indonesia Tidak ada hal yang lebih indah dari sebuah doa, yang dipanjatkan secara tulus untuk pahlawan nasional yang telah mengorbankan dirinya demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Maka dari itu ku persembahkan puisi teruntuk pahlawan yang telah tenang di SurgaMu. Marsinah, Surga Untukmu Marsinah Siapa itu Marsinah? Apakah sosok dengan paras cantik jelita, serta bibir yang merah karena gincu? Apakah sosok perempuan yang membawa perubahan dalam cerita dongeng? Ataukah seseorang yang hanya fiksi dan khayalan diciptakan kaum sastra? Oh Marsinah, seorang buruh pabrik bayaran ! merakit jaring laba-laba pada tembok bernama pengharapan Menata tumpukan jerami, memintal benang, apa yang kau katakan benar Marsinah Bahwa waktu tak pernah kompromi ! Dengarlah sebuah nyanyian sunyi Saling melebur melawan para penguasa kongkalingkong Kau Marsinah bukanlah artis penjual berita ! tapi mengapa mereka pandai membuat berita tentangmu? Katanya kau adalah buruh perempuan bercerita kesedihan Dan katanya kau adalah perempuan penuh darah dan air mata Hingga menodai tubuhmu yang lemah itu Tangan mu terbiasa memegang kerikil tajam yang siap menghunus nadimu Tapi kau bisa apa Marsinah? Tak ingatkah kau hanya seorang buruh pabrik bayaran? Tapi aku tak peduli tentang siapa dirimu Yang ku tahu kau adalah perempuan pembela rakyat kecil sepertiku Tapi mengapa Kebenaranmu membawa petaka untukmu? Andai kau tetap hidup, aku akan bercerita tentang keadaan Negeriku yang carut marut Tentang bagaimana alam sudah bosan dengan manusia Dia yang berujung kematian Dia yang tak pernah terlupakan ! Yang hingga saat ini belum menuai keadilan Marsinah… Damai bersamamu Sepucuk Puisi Untuk Pahlawan Negeriku Demi Negeri.. Demi bangsa tercinta.. Dan demi jiwa juga yang rindu akan kebebasan berdemokrasi Kemerdekaan abadi namun tak berarti Rela kau taruhkan nyawa hingga maut menghadang di depan mata Tapi mengapa? Kau bilang itu sebagai hiburan ! Raut wajah kusam mu tak ada segelintir pun rasa takut Oh Pahlawanku .. Hari harimu kau habiskan dengan pembunuhan, pembantaian Sampai bunga api menghias sisi gelapmu Bahkan tak jarang darah membasahi tubuh kurusmu Kaki telanjang menghantarkanmu pada lawan yang harus dibunuh Namun, semua itu tidak dapat runtuhkan kobaran semangat juang Bambu runcing sebagai senjatamu Doa sebagai benteng pertahananmu Dan Tuhan sebagai kawan dalam kemenangan Lalu surga sebagai tempat peristirahatanmu Bunga, ku letakkan di atas tempat damaimu sebagai lambang suci perjuangan Karena perjuanganmu… Aku mampu menulis bait-bait puisi indah meski terkadang terpenjarakan Taukah kau pahlawanku.. bunga tumbuh bermekaran setiap tahun dan akan layu pada waktunya yah.. bahwa hidup akan selalu ada masa nya namun tidak dengan perjuangan ia akan tetap tumbuh ia akan tetap hidup meski raga terlepas dalam jiwa ia akan tetap ada ! jadi.. tak perlu meraung untuk membuktikan bahwa itu ada selamat jalan Pahlawanku salam untuk Tuhan Maha Pengasih Baca Juga Puisi Perjuangan Bung Karno; Berilah Aku Pemuda Hei.. Bung Karno ! Aku bersimpuh di atas makammu Bertanya perihal tentang Indonesia kini Hei .. Bung Karno ! Katamu berilah pemuda niscaya akan kau getarkan semeru Hei bung karno pemuda saat ini hanya menang gengsi Bagaimana bisa menghancurkan dunia dengan bijak? “Maka berilah aku orang tua” katamu Hei Bung Karno … kini orang tua hanya mampu bersedih melihat anaknya bermain dunia Hei Bung Karno Nyeyakkah kau tidur dalam abadimu? Maafkan daku yang mengganggu peristirahatanmu Aku hanya ingin bercerita; bahwa pemuda tidak sama berjalannya waktu Hei Bung Karno Aku bersimpuh pada makammu Tebarkan kembang kasih yang letih Hei Bung Karno Ku tanyakan lagi padamu; nyenyakkah tidur dalam abadimu? Inikah yang disebut nyanyian kecewa? Hei Bung karno Aku bersimpuh pada makammu Ku katakan padamu “maaf aku menangis dalam tidur abadimu” Namun aku tak bisa berdusta Ku katakan apa adanya padamu Hei Bung Karno Nyeyakkah tidur dalam keabadianmu? Bilakah mimpi itu akan nyata? Kartini, Srikandi Indonesia Wahai Kartini yang ku sebut dengan Srikandi Perempuan hebat dan tangguh Memegang busur anak panah di tangan kanan Dan pedang di tangan kiri yang siap menebas jantung musuh hingga tak berdetak Lahir di Jepara, tanah berkumpulnya para sang pujangga Untuk Sang Srikandi Pejuang Kaum Perempuan Untuk Sang Kartini Pembela Hak-hak yang sempat terabaikan Tabir kecantikan menghias wajahmu yang tak lekang oleh zaman Kecerdasan di balik keayuanmu menjadi semangat perjuanganmu Wahai kartini.. Perempuan kau jadikan mahkota kehidupan Bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama Bukankah begitu katamu? Tapi kartini kini perempuan banyak meratapi diri Aku dipaksa kawin Aku dipaksa tersenyum Kata-kataku di bungkam Bahwa perempuan tidak layak untuk berdemokarasi Jadi hari ini aku menjadi seorang Liberal Aku tak peduli lagi akan dosa Perempuan sibuk dengan gadgetnya Oh Kartini.. Siapa yang salah? Takdir atau Tuhan? Atau mereka para penguasa kooporat? Seorang budak hendaknya sadar diri, siapa aku Kartini … Aku hanya perempuan biasa Yang berdoa kepada Tuhan Agar emak dan bapakku selalu dalam lindunganNya Tanah Muda Merah oleh darah Menjadi lautan api yang tak terbendung Setiap genjatan senjata Terdengar rintihan para pejuang kemerdekaan Rintihan air mata tak mampu dihentikan Langkah kaki hewan pun sudah tak terdengar Apa yang sebenarnya terjadi pada negeriku? Aku kehilangan saudara Mama bapak juga hilang Bagaimana aku bertahan hidup mak? Yang kupunya hanyalah Tuhan Yang Maha Esa Bahwa tidak ada yang abadi di dunia Setiap peluru akan diluncurkan Bersama desingan bom atom terbuat dari besi Aku siap mati demi bangsaku pak ! Karena di sini adalah tanah muda Tak sudi aku hidup bersenang senang Sedangkan ibu pertiwi dalam keadaan menangis Katakan padaku siapa yang mampu membendung air matanya? Jika tidak bukan diriku, dirimu atau mereka ! Memar di dada seharga negeriku Akan ku bangun istana termegah Untuk pahlawan bangsaku Esok, ku bangkitkan muda-mudi Soekarno Semangat juang tak seharusnya luntur Mereka bisa saja memadamkan kobaran semangat Namun tidak akan bisa redup api suci pada langit senja di tanah anarki Seperti bunga mekar dari kuncupnya Agar kau lihat tak lagi ada budak di dalam negeri Itu harapku ! Ku katakan padamu Apabila telah mati jiwa pahlawan pada anak muda Maka bersiaplah mendengar rintihan tanah airku Malam Terjaga Kusampirkan gundahku pada malam Gelap tanpa cahaya bintang Bulan enggan menengok apa yang sebenarnya terjadi Sebelum mereka melihatnya ku habiskan rindu sebelum asa memutus Sebelum fajar menyingsing Tombakku telah lebih dahulu siagap Mereka dan langkahku Siap menyergap siapa saja yang menghalau Ku menangis duka oleh pesanmu yang bersemayam Pada ragaku Diujung hidupku tak sudi ku berbagi tawa dengan caramu Lidahku lebih memilih bisu Mataku memilih buta Bukan hina nafasku untuk pertiwi Apa jadinya Nona jika ku mati di medan perang? Masihkah kau setia padaku? Masihkah kau mencintai negeriku? Aku tak mengharap lebih dan aku tak memaksakan kehendakmu ! Karena bagaimanapun aku sangat mencintai bangsaku Pahlawan sejati ialah yang rela berkorban demi apapun ! Jadi temani aku di setiap langkah Di ujung senja akan ada sebuah kemenangan Yang kusebut dengan; kemerdekaan Siapa saja yang merusaknya Bersiaplah akan ku bunuh setiap jiwa pengecut ! Hingga tak berdetak Pahlawanku Aksara Berhenti bukan berarti untuk mati Maju untuk berperang bukan berarti untuk menyiksa diri Tak harap tepuk tangan lakon sandiwara Yang berdiam diri menunggu kisah selanjutnya Keringat, darah, dan air mata tidak bisa dibeli Oleh mutiara di dasar laut sepi Tetesan air matanya dengan lantang mengalir ke hilir Menuju tempat terindah di muka bumi Yang tak lain adalah nirvana Sampaikan pesan dan Ilahi “bahwa ku kan kembali’ Tak harap belas kasih Tak butuh juga kisah klasik tentang sandiwara sedih Pahlawan pada akhirnya menjemput janji Di ujung tombak pada kematian Istana dan selir selir duduk manis menanti Di singgasana terbuat dari emas Kemenangan di jalan Sang Maha Besar Kini tak terbendung lagi Gugur bunga Mati satu Tumbuh seribu Tanah air jaya sakti Puisi Pahlawan Tentang Ibu dan Ayah Mengapa ku panggil Ibu dan Ayah dengan sebutan Pahlawan, karena ibu kita mampu menikmati setiap penciptaan Tuhan yang begitu indah. Membesarkan dan merawat tanpa mengharap kembali. Layaknya mentari yang apabila redup, alam semesta akan hancur. Ayah, adalah laki-laki sejati yang tidak akan pernah membuat anaknya menangis, pelukan hangat dan senyuman manisnya mampu menenangkan. Ramona Untuk mengingatmu Bu Ku panggil engkau dengan Ramona Tak perlu ku baca gugur bunga tanaman Melihat usiamu yang kian meranggas Di setiap helai rambut putih mu Dan pada angka kalender yang kugantungkan didinding kamarku Yang jatuh di kelopak matamu Aku teringat kenangan Bu Saat malam, ku bersujud dalam gerimis Pada setiap air mata perempuan yang jatuh Menggadaikan setiap mimpi mimpinya Di samudera tanpa peta dan arah Tanpa jaminan apapun Untuk kembali pada yang namanya menganak-pinakan Mimpi yang akan di tebus oleh perempuan dengan air mata Tapi ya sudahlah Barangkali aku tak akan mengingat semua itu Siapa yang peduli? Terangku Bu saat ini aku sedang merantau Doakan anakmu agar mampu membahagiakanmu Rindu bau bumbu masakanmu Bu Adalah aroma surga yang pernah ku kenal Aku ingin kau mengusap rambutku Dan berpura-pura tidur dalam pangkuanmu Tapi Malam kini menghajarku dengan rindu Dan mengganti kesepianku Dan ku tulis wajahmu di sebidang kanvas puisi pahlawan Lalu waktu dengan sangat tidak sopan merampas semua Pada usiaku yang beranjak dewasa Bu usia memang bukan sebuah patokan Banyak orang yang sudah berumur Namun pikirannya masih seperti anak kecil Sebaliknya Bu, banyak orang yang belum cukup umur Tapi pemikirannya begitu mengguncang dunia Dari rahimmu yang suci Bu Lalu setiap janin diberangkatkan Oleh kesakitan yang sama Bersama tangis Bersama darah Maka lahirlah sebuah kebahagiaan Yang kau sebut “Anakku” Baca Juga Puisi Romantis Ayah Laki-Laki Hebat Ayahku Tersayang Perasaan apa yang sedang merasuki jantungku Relung hatiku teringat pada wajah tua mu Kulit yang mulai keriput dan menua Langkah kaki yang sudah tak kuat seperti dulu Rasa sesak membiru meronta kesakitan seolah ingin keluar menemanimu Melihat wajah senjamu membuat hatiku redam Rasanya sangat sulit ayah untuk mengatakan Bahwa aku sangat mencintaimu, tak ada laki-laki sehebat dirimu Ayahku tersayang Sehat-sehatlah selalu disana, ku berdoa agar Tuhan menjagamu Memberi kesehatan, umur panjang serta , rezeki lancar Ayahku tersayang Maukah kau menghabiskan waktu bersama ibu? Ayah tak bisa ku bayangkan jika hidup tanpamu Pasti Ibu selalu menangis tersedu dan aku Aku tak mampu menghapus kesedihan Ibu Ayahku tersayang Marilah kita bersama-sama memikirkan masa depan bersama Ibu Memperbaiki diri menjadi lebih pada dari sebelumnya Puisi Ibuku Sayang Ibu saat ini aku bukanlah anak kecil Yang dulu kau timang Kau manja dan kau ajarkan aku bicara dan juga kau ajarkan aku berjalan Hingga akhirnya aku dapat berjalan di atas semua keindahanNya Aku kini tinggal di tempat dimana aku diajarkan cara mendekati Tuhan dengan baik Belajar segala firmanNya Merindukanmu? Tentu saja aku merindu akan Tangan lembutmu yang kau usapkan pada kepalaku Lagu pengantar rindu yang mengantarkanku terlelap Dalam pelukan hangat senjamu Aku baru tahu sandiwara dunia’ Yah.. sangat sulit untuk dipahami Tapi harus dihadapi meski terkadang harus ada air mata dan sepi Ibu Anakmu ini merindu dan tetap merindu Aku mencintaimu Bu Dan tetaplah bersamaku Sajak Untukmu Mak Aku ini sedang merantau mak Kota ini memaksaku untuk bersahabat dengan malam Dan siang aku acuhkan Dengan tidur yang amat panjang Berteman dengan mimpi entah kapan akan berakhir “Aku disini sedang merantau mak” bisikku pada fajar merah Harapanmu mak yang selalu berlagu\hingga hatiku dan pikiran saling memberontak Bahkan aku membenci pada takdir “pulanglah Nak” katanya padaku Urat nadi dan jantung berhenti seketika Membayangkan raut wajah tuamu Ringkik badan kurusmu mak Hingga rambutmu pun memutih Maafkan anakmu Mak Doakan aku menggenggam mimpi itu Puisi Teruntuk Ibuku Yang Tangguh Aku terjatuh di atas rumput yang basah Aku hanya bisa terdiam Membayangkan dirimu yang begitu hebat Langkah langkahku pun tak pernah sehebat dirimu Walau kau seorang perempuan Sedikitpun tak pernah gentar melawan kejamnya dunia Kau terjang dan hadapi dengan penuh asa yang memar di jiwa Tak ada kata lelah ataupun keluh kesah Karena hidup adalah perjuangan Hingga nanti akan ada keindahan yang lekas bersemi dalam sejarah Ibuku mengertilah Akan selalu ada keindahan yang tertua oleh ramah tamah Akan selalu ada rasa sesal yang terpecah menjadi amarah Karena Tuhan akan selalu disisimu Hingga semua langkah-langkah kecilmu menjadi berarti Puisi Pahlawan Wanita Sudah kita semua ketahui, bahwa Indonesia tidak hanya memiliki tokoh pejuang pria saja. Namun dalam mempertahankan kemerdekaannya, juga terdapat perjuangan dari pahlawan wanita. Nah, di bawah ini adalah puisi pahlawan wanita yaitu Kartini Kartini…. Duhai ibu para kaum wanita Yang memperjuangkan dengan segenap jiwa Semangatmu tak pernah patah Tubuhmu tak pernah lelah Demi kaum lemah yang saat itu dijajah Ibu Kartini…. Paras mu sungguh menawan Hingga memikat banyak bangsawan Namun kau selalu dermawan Jika tak sesuai, kau berani melawan Ibu, kau sangat berjasa Bagi semua wanita di Indonesia Jasamu tak akan pernah terlupa Kau lah pejuang kaum wanita Perjuangan Sang Dewi Dalam kegelapan kau hadir dengan sebuah sinar Dalam ketakutan kau berikan sebuah ketenangan Kau lah para pejuang untuk kami semua Indah namamu duhai dewi sartika Kau berikan segala motivasi Di kala jiwa dan raga kami hampir mati Kau bertekad kuat bak ombak di lautan Dengan semangatmu kau selalu siap untuk mempertahankan Semangatmu dalam memperjuangkan Tak bisa dihiraukan Kau sangat teguh wahai ibu Akan semua perjuanganmu Hingga kapan pun itu Kami tak akan melupakanmu Sungguh perjuangan sang dewi Membuat tersayat hati Mengangkat semua derajat kami Kaum kami yang saat itu selalu tersakiti Sekali, lagi terimakasih perjuangan sang dewi Cut Nyak Dien Kata siapa kaum wanita lemah Lihat saja ia yang tak pernah lelah Akan semua yang ia perjuangan Demi sebuah kemerdekaan Semangat juang yang berapi-api Tak kalah dengan tenaga laki-laki Fikirannya yang selalu tertata rapi Membuat semua orang menghormati kau lah wanita hebat dengan jiwa dan raga yang kuat dan kini kau telah tiada kau meninggalkan duka untuk Indonesia kami yakin kau tenang di sana jasa dan pengorbananmu tak akan kami lupa atas semua yang kau berikan demi suatu kemerdekaan Puisi Pahlawan Tentang Perjuangan Pahlawan memang tidak terlepas dari sebuah perjuangan yang gigih. Perjuangan yang tidak pernah meminta sebuah imbalan hanya demi suatu kemerdekaan. Di bawah ini adalah contoh puisi pahlawan tentang perjuangannya yang sangat berjasa untuk kita semua. Baca Juga Puisi Perpisahan Kau Tak Pernah Menyerah Luasnya sebuah laut kau sebrangi Tinggi nya sebuah gunung kau daki Hanya untuk senyum sang ibu pertiwi Suara tembak selalu saja tak menjadi suatu penghalang Kau tetap semangat demi negara yang gemilang Kau tak pernah menyerah Duhai pahlawan yang tak pernah lelah Kau tak ingin ibu pertiwi susah Sehingga segenap jiwa juang mu tak pernah gundah Tak jarang kau merasakan luka Namun itu tak pernah kau rasa Semua agar Indonesia merdeka Kau lah segenap jiwa raga negara yang selalu berkibar demi Indonesia tak pernah lelah dalam meraih cita dan kini indonesia telah Berjaya Suatu Pengorbanan Dengan kucuran deras keringat Dengan tubuhmu yang terikat Kau selalu bertekat dengan kuat Demi sebuah cita dari perjuangan Yaitu suatu kemerdekaan Cabikan mereka yang jahat dan tak bermoral Namun kau tak pernah mempedulikan Bagimu ini adalah sebuah pengorbanan Hingga darah menumpahi sekujur tubuhmu Kau tetap memperjuangkan negara itu Negara indah yang melahirkanmu Yang kau bela hingga akhir waktu Pahlawan pengorbanan mu sungguh mulia Semua akan dikenang oleh negara Kau lah yang mewujudkan bahagia Hingga ibu pertiwi bangga Perjuanganmu tak akan dimakan oleh masa Karena kau selalu terkenang dalam jiwa Kau lah pahlawan kemerdekaan Dengan semua pengorbanan Hingga Pupus Sebuah Nyawa Perjuangan sang pahlawan bangsa Yang kita kenang dalam puisi Indonesia Jasanya yang tiada tara Membuat bangsa selalu bangga Merdeka…. Satu kata yang mengundang beribu makna Mereka wujudkan dengan sebuah taruhan nyawa Dan hebatnya mereka tak pernah jera Melawan mereka yang kejam, licik, serta gemar berdusta Hingga pupus sebuah nyawa Merdeka… Mereka katakan ketika ingin melawan Meski mereka tahu akan mendapat tembakan Namun gigihnya, pahlawan selalu melawan Hingga pupus sebuah nyawa Dan kini bangsa telah tertawa Dengan negara yang merdeka Indonesia telah bergembira Atas perjuanganmu yang tiada tara Meski pahlawan bangsa telah tiada Kami akan selalu mengirimkan do’a Kau lah harta negara yang paling berharga Kau lah yang ikhlas kehilangan nyawa Dan akan kami kenang untuk selamanya Puisi Tentang Tokoh-Tokoh Pahlawan Indonesia memiliki banyak tokoh pahlawan yang sangat gigih dalam perjuangannya. Terdapat banyak pahlawan yang berasal dari belahan daerah di Indonesia. Nah, jadi tak heran jika banyak penulis puisi menggunakan nama-nama tokoh pahlawan sebagai judul sebuah puisi. Di bawah ini adalah beberapa contoh puisi dengan tema nama tokoh-tokoh pahlawan di antaranya Tuanku Imam Bonjol Kau lah laksana intan permata Dengan segenap jiwa dan raga Kau rela hilang, demi kebahagiaan apa yang kau bela Kau lah pahlawan bangsa Yang berperang meskipun nyawa sebagai taruhannya Kau lah yang berniat memusnahkan mereka Mereka yang keji, yaitu penjajah belanda Kobaran semangat selalu kau tuangkan Akan semua hal yang ingin kau perjuangan Jiwa mu hebat dalam perang padri Akan selalu dikenang di sanubari kau tak pernah lelah ketika dikepung kau selalu membara dalam berjuang hingga daerahmu bangga memiliki tokoh sepertimu tak hanya itu, bahkan negara selalu mengenangmu Soekarno Dengan semua kecerdasan Dengan semua pengorbanan Kau berani taruhkan Demi sebuah kehormatan dan kemerdekaan Kau siap untuk melawan Hingga kau menjadi sebuah incaran Oleh mereka yang gemar merenggut sebuah ketenangan Fikiran jernih yang selalu kau sampaikan Dalam sebuah perjanjian Membuat penjajah sering merasa kewalahan Dan hebatnya, akal mu tak pernah kehabisan Kau lah laksana ibu pertiwi Kau lah menuntun tercapainya sebuah janji Janji kemerdekaan untuk negeri Kau lah bapak proklamasi Serta pemimpin pertama negara ini Hingga kini kau mati Semua masih terkenang dalam memori Semua jasamu masih tersimpan di dalam hati Wahai bapak proklamasi, Ir. Soekarno Kobaran Semangat Juang Bung Tomo Teriakanmu yang lantang dalam berkorban Kegigihanmu yang tiada tara dalam perjuangan Demi keindahan akan sebuah kemerdekaan Kau tak pantang menyerah ketika melawan Yang bertujuan untuk membela suatu kebenaran Kau lah yang berani mengambil sebuah keputusan Duhai Bung….. Kobaran semangat yang tak pernah hilang oleh waktu Selalu tergambar dalam jiwa dan kalbu Kau lah yang berani dalam melawan Demi sebuah ketenangan Kau lah pahlawan besar bangsa Yang sangat berjasa untuk negara Kau lah pembela bangsa Puisi Pahlawan Tentang Ungkapan Terimakasih Sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu mengenal jasa para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangannya. Rasa berterimakasih ini lah yang terkadang di jadikan sebuah tema dalam membuat puisi. Berikut ini adalah contoh puisi tentang rasa terimakasih atas jasa para pahlawan di antaranya Terimakasih Pahlawan ku Tak mungkin aku bisa tersenyum selepas ini Dengan apa yang dulu pernah terjadi Negara yang ku tempati kini Pernah merasakan hebatnya sakit hati Dijajah oleh mereka yang tak punya hati nurani Siapa lagi yang membuat semua ini kembali? Jika tidak para pahlawan ibu pertiwi Dengan segala rasa juang yang dimiliki Membuat negara ini bangkit kembali Terimakasih pahlawan ku Jasamu akan ku kenang selalu Selalu tersimpan dalam relung kalbu Dan tak akan ku lupa hingga akhir masa ku Karena semua ini adalah atas perjuangan mu Yang tak pernah lelah dalam melawan Melawan demi suatu kemerdekaan Terimakasih pahlawan ku Kau lah sosok hebat untuk bangsa Yang tak akan pernah dilupa Terimakasih atas semua jasa Kau lah anugerah untuk Indonesia Ternyata banyak sekali puisi pahlawan yang menggambarkan akan perjuangannya. Dengan menyimak puisi di atas, pasti membuat anda semakin menghargai jasa pahlawan yang berjuang demi kita semua. Itulah kumpulan puisi pahlawan yang dapat anda baca di ulasan kali ini, semoga menjadi sebuah referensi untuk anda yang saat ini tengah mencarinya. Contoh puisi tentang pahlawan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan yang telah dilakukan. Sekali lagi, seorang pahlawan tidak hanya yang turun di medan perang melainkan yang rela berkorban demi kesejahteraan. Teruntuk pahlawan nasional, tidurlah dalam keabadian dengan damai. Puisi Pahlawan Puisi Bung Karno “aku Melihat Indonesia” Analisa Dan Penjelasannya - Ganjar Pranowo -Puisi Bung Karno “aku Melihat Indonesia” Analisa Dan Penjelasannya – Pemprov Bali menggelar acara peringatan 1 Juni sebagai hari lahir Panchasila dan bulan Bung Karno di Panggung Terbuka Half Moon di Taman Budaya Provinsi Bali pada Sabtu 06/01 malam dan berlangsung sukses. Setelah Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pidatonya kepada ribuan hadirin malam itu, Putri Suwathini Koster membawakan pertunjukan puisi dan pidato megah “Gerakan Panchasila Bala” disambut dengan tepuk tangan meriah. Ribuan penonton dari berbagai kalangan memenuhi panggung terbuka tersebut. Puisi Bung Karno “aku Melihat Indonesia” Analisa Dan Penjelasannya Pementasan puitik tripartit memadukan unsur teater, musik, tari, dan sastra dengan membawakan puisi berjudul “I see Indonesia”. Ekspresi 10 Komunitas Seni Dalam Pentas Virtual Bertajuk “bung Karno Dan Bali” Puisi ini ditulis oleh Bung Karno, yang menggambarkan belas kasih dan kebanggaannya saat memandang luasnya sawah, ombak, keagungan pegunungan dan keindahan budaya Indonesia asli. Puisi “Aku melihat Indonesia” sudah menggema di pedesaan desa Panji di kecamatan Sukasada, dan rangkaian DPC PDI Perjuangan Buleleng mengadakan upacara untuk merayakan hari jadi PDI Perjuangan 2019. Berkat ruang dan waktu yang diberikan DPC Presiden PDI Perjuangan Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan sekretarisnya Gede Supriatna, jadi Cantiryas Boy. Puisi Soekarno berjudul “Aku Melihat Indonesia” bergema seperti yang diuraikan di bawah ini Dewata News [dot] Com adalah media online di Bali. Memang bukan yang pertama di berita online, tapi kami mencoba menyajikan informasi yang real dan menghibur. Informasi yang tepat waktu, jujur, cepat, akurat, tepat dan bertanggung jawab harus tersedia. Dengan hadirnya Dewata News [dot] Com, kami berharap dapat menjadi partner media berita Anda. Malam Tasyakuran Hut Ke 74 Ri, Mendagri Bacakan Puisi Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, diperlukan media yang mampu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat secara cepat, akurat dan bertanggung jawab. Untuk itu, Dewata News hadir untuk menjadi bagian dari penyampaian informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat sesuai dengan tagline kami Mitra Media Anda’. Kampus & Kesehatan Pendidikan & Kesehatan Lingkungan Musik/Rekreasi Nasionalisme Atraksi Wisata Umum Pameran Makanan & Barang Dagangan Seni Konser & Pertunjukan Politik Hiburan Agama Sumber Daya Alam & Energi Tradisi Budaya Berita Video Berita Wisata Sejarah Nasional LIPUTAN VIDEO PAMERAN FOTO BUNG KARNO – I SEE INDONESIA” Oleh Red / Redaktur Nasionalis Rakyat Merdeka News Online Kunjungannya ke New York dan Washington DC di Amerika Serikat, di mana ia juga menyampaikan pidato tentang pentingnya Panchasil di sidang gabungan Kongres Amerika Serikat. Selain itu, ia juga mengunjungi Leningrad di Uni Soviet dan Hanoi di Vietnam, dimana kunjungannya selalu disambut dengan antusias oleh banyak negara sahabat yang dikunjunginya. Soekarno Dan Keindahan Perempuan Pemutaran film dokumenter ini merupakan bagian dari Pameran Foto Bung Karno yang diselenggarakan dari tanggal 13 hingga 25 Juli 2011. Diselenggarakan dari tanggal 13 hingga 25 Juli 2011. Bertempat di Gedung Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki Jakarta “… Salam, MERDEKA dan selamat menonton…” “…nasionalisme kita adalah nasionalisme yang menjadikan kita alat Tuhan dan membuat kita hidup dalam Roh…” [BUNG KARNO 1928] JAKARTA SELATAN – “Kalau kudengar kicauan burung di bayang-bayang pucuk pohon, bukan aku yang pergi .tweet Dengar, jika aku mendengar seribu pulau bernyanyi satu per satu; aku tidak mendengar bernyanyi, aku mendengar Indonesia…” Kalimat-kalimat di atas adalah petikan lirik single ketiga Niesya yang berjudul “I See Indonesia”. Dalam waktu dekat, Niesya, penyanyi dan pencipta lagu yang sedang mempersiapkan diri untuk meraih gelar magister psikologi di Universitas Indonesia, telah merilis single ketiganya. Lagu ini diciptakan khusus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 di bulan Agustus 2020. Teks lagunya sendiri merupakan interpretasi dari puisi yang ditulis oleh Ir. Soekarno berarti “Saya melihat Indonesia”. Ketertarikan Nisia pada karakter presiden Indonesia bermula ketika dia banyak membaca tentang Soekarno dari buku-buku koleksi perpustakaan orang tuanya dan referensi dari sumber lain. Ia pun bergabung dalam forum diskusi online “Soekarno Segundo ten mozos” yang digagas oleh majalah sejarah online “ pada Juni 2020. Nisia juga mendapat liputan khusus dari forum diskusi tersebut, “Nama dan acara penyanyi Nisia Hraap memuji kepedulian Soekarno untuk budaya” Kompas, 15 Juni 2020. Perayaan Bulan Bung Karno Berskala Besar Pertama Di Bali Dalam puisi “I see Indonesia”, kita dapat melihat kecintaan Presiden Soekarno terhadap Indonesia melalui syair tentang keindahan alam, keragaman budaya, serta flora dan fauna. Menurut saya, puisi tersebut menunjukkan bagaimana ekspresi cinta tanah air dan bagaimana semangat Presiden Soekarno menanamkan rasa cinta tanah air dan tanah air,” kata Nisya. Lagu ketiga ini merupakan lanjutan dari lagu “Sedih” dan “Kepergianmu” yang telah dirilis sebelumnya. “. Dua lagu pertama memiliki unsur “musik pop” yang kuat, sedangkan lagu ketiga lebih bernuansa “musik rakyat”. Setelah mendapat respon yang cukup baik dengan single pertama Niesya, “Tertekan” yang diproduseri oleh Irwansyah Harahap pendiri band global Suarasama dan Adra Karim musik jazz Indonesia. Dan single keduanya, “Your Perforation”, kali ini Necia menginginkan nuansa yang berbeda mengubahnya menjadi rock ballad yang lebih folk-acoustic dengan sentuhan musik indie dunia. Sejak kecil, Niesya sudah terbiasa mendengarkan berbagai jenis musik dari koleksi album world music Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu. Kedua orang tuanya adalah pendiri band dunia “Suarasama”, yang karyanya telah diterbitkan di Prancis dan Amerika Serikat. Selama lima tahun terakhir, Nisya juga mengikuti berbagai konser grup Surasama di dalam dan luar negeri. Bersama grup Suarasama, Niesya mengikuti berbagai festival seperti “Kongres Kebudayaan Indonesia 2018”, “Pasar Hamburg 2016” di Jerman, “Festival Europalia 2017” di Belanda, Belgia dan Spanyol, “Frankfurt Bookfair” di Jerman. Menempuh studi psikologi di Universitas Indonesia, Nisia mencoba merambah karir solo. Kala Happy Salma Dan Widi Mulia Membedah Sajak Bung Karno Saat ditanya kendala dan tantangan yang dihadapinya saat menggubah single ketiganya, Nisya, ia mengatakan, “Yang paling sulit adalah mengadaptasi puisi Soekarno ke dalam lirik lagu baru. Puisi aslinya memiliki rima yang relatif panjang. Juga terkadang saya berkonsultasi dengan ayah dan ibu saya sampai saya menyelesaikan lirik lengkap dari lagu tersebut. Saya mencoba mengadaptasi puisi itu tanpa kehilangan pesannya. Mengenai ekspresi musik lagu ketiga ini, Neesya mengatakan bahwa ia menggarap pendekatan musik folk, dengan alasan melihat citra Soekarno sebagai sosok yang sangat populer dan dicintai. “Musik rakyat menurut saya mewakili suara musik yang tepat untuk mengungkapkan pesan puitis singkat dari lagu-lagu tersebut. Dan saya memilih instrumen Celtic’ agar ceria dan ceria,” kata Neesya. Proses pengerjaan, perekaman dan mixing lagu ketiga dilakukan di “Jack Studio Recording” dan mastering dilakukan oleh Dimas Pradipta di Jakarta. Single ketiga dirilis pada 14 Agustus 2020. Niesya sangat berharap lagu ketiga ini mendapatkan tempat terbaik bagi pecinta musik Indonesia dan semua ini tentunya tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan dari rekan-rekan media dan music director. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya, semoga media kita selalu dalam keadaan sehat dan keadaan kita kembali membaik sehingga kita semua dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Tetap aman, tetap sehat. Peringati Bulan Bung Karno, Pdi Perjuangan Gelar Lomba Pidato Dan Baca Puisi Dimas Pradipta dalam Sum It! studio Selo Rumah Musik Suarasama, dalam rangka memperingati bulan Bung Karno bulan Juni 2015, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali mengadakan lomba pidato dan puisi bertemakan Bung Karno. Lomba ini ditujukan untuk masyarakat umum khususnya generasi baru Bali untuk memahami ajaran Bung Karno. Menurut Ketut Suryadi, Ketua Panitia Bulan Bung Karno, lomba ini untuk mendalami ajaran Bung Karno dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Bulan Bung Karno untuk mengenang jejak Bung Karno. Kita butuh uang Bung Karno-Bung Karno untuk memimpin pembangunan negeri ini ke depan,” katanya, Kamis, 11 Juni 2015, saat ditemui di PDI di provinsi Bali. Kantor DPD Perjuangan. Menurutnya, generasi muda harus memiliki karakter dan ideologi dalam membangun bangsa di masa depan. Dengan adanya lomba puisi dan pidato ini, pria yang akrab disapa Boping ini berharap para pemuda dapat mencari dan mempelajari tabiat, watak dan ajaran Bung Karno dari berbagai teks ceramah para pembicara. “Minimal mereka melihat, lihat kata-kata Bung Karno. Nah itu yang ingin kita nyalakan dalam desakan Bung Karno bulan ini,” katanya. Beda Dengan Sukma, Ini Puisi Sukarno Tentang Indonesia Lomba puisi dan pidato akan diselenggarakan pada tanggal 18-19 Juni 2015 di PDI Perjuangan DPD Sekretariat Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Gang Moncong Putih No. 28, Denpasar. Beberapa topik yang akan dibahas antara lain lomba oratoris yang menyebutkan doa kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945, pidato Jas Merah pada 17 Agustus 1966, Tahun Mandiri pada 17 Agustus 1965, dan Twip Tahun Hidup Berbahaya pada 17 Agustus 2964. Lomba Puisi Beberapa judul puisi yang bisa dipilih antara lain Puisi Disetujui Indonesia, Aku Melihat Indonesia, Kelahiran Putra Fajar, dan AKU Chairil Anwar. Dalam setiap perlombaan, kontestan yang terdiri dari pelajar dan masyarakat umum termasuk pelajar akan memperebutkan uang pelatihan sebesar Rp3 juta untuk juara pertama, Rp2 juta untuk juara kedua dan Rp1 juta untuk juara ketiga, serta piala dan piagam. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi Sekretariat DPD Perjuangan PDI Provinsi Bali, Februari 082-147 943088. RED-MB Gacaor88 domnoqq Sotot777 IDN SLOT PKV GALL SLOT DOMVOS PLACKQ Gacoror SlotWowSpord PKV PLACKE SLOTSIONT PKV PLACKE SLOCKQ MACAUQ TOLSOL SLOTACKAUQ PLOSTAS MCAU ROLA GAMBLOLL SLOTON Gacorbling Online Slot Gacorbling Online Slot Surakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi Lokananta Solo selepas menyambut kedatangan Kontingen Indonesia untuk ASEAN Para Games XII Kamboja 2023 di Bandara Adi Soemarmo Solo, Sabtu, 10 Juni 2023. Di studio rekaman yang baru dibuka kembali pascarevitalisasi beberapa waktu lalu itu, Puan mengaku baru mengetahui beberapa cerita sejarah tentang Lokananta dengan Presiden Pertama Soukarno, yang tak lain adalah kakeknya."Dari sejarah, saya juga baru lihat di Museum Lokananta, bahwa untuk pertama kalinya lagu Bengawan Solo direkam oleh Pak Gesang di studio Lokananta," ujar Puan kepada awak media saat berada di Lokananta Lokananta untuk Bung KarnoPutri Megawati Soekarnoputri ini menuturkan dari sejarah juga diketahui bahwa pernah ada speaker yang diberikan oleh Lokananta kepada Soekarno. Speaker itu masih berfungsi sampai sekarang. "Lalu ada satu speaker lagi yang seperti itu diberikan oleh Bung Karno kepada keluarga. Saya mau tanya nih sama ibu saya di mana sebetulnya speaker yang satunya itu," kata dia mengungkapkan. Puan mengungkapkan cerita lain yang baru diketahuinya saat kunjungan itu adalah tentang penyanyi keroncong legendaris Waljinah yang telah merekam banyak lagunya di Studio Lokananta. Juga tentang Bung Karno yang sejak tahun 1960-an telah menggaungkan kecintaan terhadap lagu-lagu Khusus Soekarno kepada Pengurus Lokananta"Kita juga lihat bahwa penyanyi legendaris Waljinah banyak sekali lagu-lagunya yang direkam di Lokananta dan yang pasti adalah di Lokananta ini, Bung Karno sudah sejak tahun 1960-an sudah menggaungkan dan meminta agar di Studio Lokananta ini memproduksi lagu-lagu kebanggaan di Indonesia, lagu nasional atau lagu lokal yang ada di Indonesia ini," Lokananta dan beragam cerita sejarah di dalamnya menurut Puan, menjadi satu hal yang sangat membanggakan. Selain itu menurutnya suasana di kawasan Lokananta itu pun sangat "Ini satu hal yang sangat membanggakan dan suasananya pun oke banget. Saya minta nanti tentu saja harus ada koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Pemda pemerintah daerah, ini harus dibikin jadi tempat yang asyik untuk berkumpul mulai dari anak-anak hingga dewasa karena ini tempatnya oke banget," ucapnya. Pilihan Editor Lokananta Rampung Revitalisasi, Kenapa Ada Erick Thohir?Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

puisi tentang bung karno