KamarSantri Dalam pembagian kamarnya, Pesantren Gontor menerapkan system pembagian kamar berdasarkan angkatannya. Dalam istilah Gontor pembagian tersebut dengan Rayon. Untuk santri baru nantinya akan memasuki Rayon Sigor Baru, kelas 2 dan kelas 3 menempati Rayon Sigor. Kemudian kelas 4 dan kelas 3 intensif akan menempati Rayon Kibar. Kepulangansantri Pondok Modern Darussalam Gontor asal kota Solo di tengah wabah pandemi Covid-19 itu dalam rangka liburan akhir tahun menjelang bulan Ramadan. Pada perpulangan saat ini merupakan xxZfBj6. Peraturan Pesantren Gontor Putri memang unik. Tidak hanya persoalan dipisah jauh dengan kampus putra, tapi masih banyak peraturan unik lainnya. seperti apa sebenarnya peraturan di pondok pesantren Gontor khusus santriwati putri? Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas serba-serbi peraturan fenomenal dari beberapa peraturan yang ada di Pondok Modern Gontor Putri. Selain berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-teman penulis, kami juga merangkum dari berbagai artikel terpercaya yang tersebar di internet. Peraturan Gontor Putri untuk Tamu Peraturan Makanan SehatPeraturan Baju Santri Putri Gontor Peraturan Berkerudung di Pesantren GontorSetoran Hafalan Peraturan Mukena Pesantren Pengiriman Uang untuk Santriwati Peraturan Sekolah Gontor Putri Peraturan Gontor Putri untuk Tamu Ya, Pondok Modern Gontor memang terkenal dengan peraturannya yang sangat ketat. Bukan hanya di pondok putra, pondok putri pun mendapatkan peraturan yang sama ketatnya. Bagi setiap tamu yang datang ke wilayah putri, wajib menunjukkan kartu mahrom sebagai bukti bahwa santriwati yang ditemui adalah keluarganya dan bukan orang asing. Peraturan pesantren Gontor putri memang demikian. Maksudnya adalah jelas memiliki hubungan keluarga yang jelas, hal ini berguna untuk menghindari jika ada ikhwan iseng yang ingin menemui santriwati yang bukan keluarganya. Dan tambahan, jika santriwati ingin menemui keluarga yang menjenguknya maka wajib menggunakan kaos kaki untuk menutup aurat. Apalagi jumlah santrinya mencapai 30 ribuan, selengkapnya di sini. Bisa dibayangkan jumlah tamunya. Peraturan Makanan Sehat Makanan keseharian santri identik dengan mie instan bukan? Seperti Indomie atau Mie Sedap. Tapi, jangan salah, pihak Pondok Modern Gontor Putri melarang bagian kantin, kafetaria, ataupun minimarket pondok menjual produk berupa mie instan. Guna memenuhi gizi santriwati seimbang, pondok mengganti mie instan dengan makanan lain yang jelas empat sehat lima sempurna. Inilah peraturan pesantren Gontor putri yang menarik. Karenanya, jika Anda berkunjung ke sana, bisa dipastikan tidak ada satu pun yang menjual mie instan. Bahkan dalam peraturan, orang tua ataupun wali santriwati yang menjenguk atau mengirimkan paket, hanya diperbolehkan mengirim 3 bungkus mi instan saja. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga masalah kesehatan, karena salah satu masalah utama santri adalah kesehatan. Bisa dibaca lengkap beberapa masalah santri di sini. Peraturan Baju Santri Putri Gontor Perempuan dikenal dengan busananya yang beragam. Namun tidak dengan santriwati Pondok Modern Gontor. Peraturan Pesantren Gontor Putri memiliki aspek yang menyeluruh. Kesederhanaan dalam berpakaian dicerminkan dengan baik di pondok ini. Para santriwati tidak boleh memiliki baju harian lebih dari enam stel. Selain meminimalisir jurang antara si kaya dan si miskin dari gaya berpakaian, peraturan ini juga bermaksud agar santriwati segera mencuci pakaian kotornya dan menghilangkan hobi menumpuk baju kotor. Seperti peribahasa sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui bukan? Hehe Peraturan Berkerudung di Pesantren Gontor Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kerudung bergo bukan? Kerudung dengan desain simple dan ringkas yang bisa langsung dipakai. Kaum hawa biasa menyebutnya dengan kerudung “bergo” atau kerudung rumahan. Nah sebagai gantinya, para santriwati menggunakan jilbab segi empat yang panjangnya menutupi dada. Kerudung segi empat ini khasnya santriwati Pondok Modern Gontor. Peraturan berkerudung di Gontor demikian. Ditambah para santriwati wajib menggunakan topi kerudung yang menambahkan kesan rapi penggunanya. Duh, teduh nan damai dipandang. Cantik dah. Seperti inilah peraturan pesantren Gontor putri. Setoran Hafalan Mengingat banyaknya mata pelajaran yang ada di pondok, maka santriwati memang harus sedikit demi sedikit mencicil materi yang telah dipelajari agar tidak susah payah ketika menghadapi ujian di kemudian hari. Selain menyetorkan hafalan pelajarannya, santriwati juga leluasa bertanya pelajaran pondok yang masih belum dimengerti dan tentu meningkatkan bonding antara guru dan murid. Peraturan pesantren Gontor Putri ini sangat unik dan jarang sekali ditemukan di pondok – pondok lain. Karena umumnya di pesantren lain hanya setoran hafalan Al Quran. Masih dalam peraturan mengenai pakaian, mukena yang digunakan santriwati sholat wajib berwarna putih dan bukan warna – warna lain. Warna putih ini dimaksudkan untuk menyelaraskan mukena antara santriwati satu dengan lainnya. Sederhana dan tidak bermewah – mewahan. Dan jika santriwati sampai masjid, maka sandal yang dipakai harus dimasukkan ke dalam tas sandal. Selain menjaga agar tidak tertukar dengan ratusan sandal santriwati lainnya, peraturan ini juga berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kerapian areal masjid pondok. Pengiriman Uang untuk Santriwati Peraturan mengenai uang santriwati dari dahulu sampai sekarang masih tetap sama. Yakni menggunakan wessel. Juga sekarang sudah ditambah adanya aplikasi. Link aplikasi di sini. Selain itu, setiap minggunya santriwati hanya diperbolehkan menarik uang di Adm administrasi pondok sebesar Rp. ribu rupiah saja, bisa jadi setiap tahun angkanya sudah berubah. Pastinya peraturan pesantren Gontor putri ini dibuat agar santriwati tidak boros dan bisa menghemat uang yang dikirimkan oleh orang tuanya di rumah. Bagaimana jika santriwati membutuhkan uang lebih untuk keperluannya? Bapak dan ibu tenang saja, santriwati bisa menuliskan alasannya mengambil uang lebih pada buku tabungan miliknya. Peraturan Sekolah Gontor Putri Peraturan satu ini mungkin terdengar aneh di masyarakat. Bagaimana mungkin santriwati ke sekolah membawa buku pelajaran tanpa tas sekolah? Bagaikan peraturan tak tertulis, ke sekolah tanpa membawa tas sudah mendarah daging di keseharian santriwati. Bahkan tidak membawa tas ke sekolah ini malah menjadi “signature-nya” Pondok Modern Gontor ini. Unik ya. Demikian 8 peraturan unik dari sekian peraturan yang ada di Pondok Modern Gontor Putri. Kalau ingin tahu peraturan ketat di putra bisa dibaca di sini. Ustadzah Pesantren Putri Gontor Post Views Fasilitas Pondok Pesantren Gontor Putri Berdasarkan Pengalaman AlumniFasilitas Pondok Pesantren Gontor PutriSiapa yang tidak mengenal Pondok Pesantren Gontor? Sebuah pondok pesantren yang mencetak begitu banyak generasi berprestasi dan berbudi pekerti. Seperti yang kita ketahui ada kisah dibalik Gontor Lama dan Gontor Baru. Sebelum saya menceritakan fasilitas pondok pesantren Gontor putri, saya akan sedikit mengulas sejarah pondok pesantren Pondok Pesantren GontorBerdasarkan ulasan dari web resmi Pondok Pesantren Gontor, Pondok ini berdiri pada abad ke-18 dan didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari. Sebuah pondok yang berada di kawasan hutan Ponorogo, bahkan dikenal sebagai tempat persembunyian orang-orang siapa sangka, Kyai Ageng Hasan Bashari yang memiliki seorang santri yang kemudian ia angkat menjadi menantu dapat mengembangkan pondok pesantren dengan pesat terutama ketika berada di bawah asuhan putera beliau yang bernama Kyai Anom berjalannya waktu, saat ini pondok pesantren Gontor dipimpin oleh KH. Hasan Abdullah Sahal, Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, Drs. M. Akrim Mariyat, di Pondok Pesantren GontorPondok pesantren Gontor dimulai dengan nama Tarbiyatul Athfal kemudian semakin banyak santri, pihak pondok pun membuka program pendidikan Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah yaitu sebuah program pendidikan selama 6 tahun setara dengan jenjang pendidikan pondok pesantren Gontor memiliki perguruan tinggi bernama Perguruan Tinggi Darussalam yang saat ini namanya menjadi Institut Studi Islam Darussalam dengan 3 fakultas utama yaitu Fakultas Tarbiyah dengan jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ushuluddin dengan jurusan Perbandingan Agama, dan Akidah dan Filsafat, dan Fakultas Syariah dengan jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum, dan jurusan Manajemen Lembaga Keuangan Islam. Sejak tahun 1996 ISID telah memiliki kampus sendiri di Demangan, Siman, Pondok Pesantren Gontor Putri Berdasarkan AlumniPada dasarnya secara umum, fasilitas pondok pesantren Gontor putri dan putra sama saja mengingat fasilitas yang disediakan adalah fasilitas umum yang dapat menunjang aktivitas santri selama di adalah fasilitas pondok pesantren Gontor putri maupun putraMengaji dan MengkajiSetiap santri difasilitasi untuk melakukan kegiatan mengaji. Bahkan tidak hanya mengaji, santri juga diberikan aktivitas seperti diskusi, kajian ilmiah, pelatihan organisasi seperti Pramuka, Marching Band, serta program peningkatan bahasa seperti pemberian kosakata, percakapan dengan bahasa asing, hingga perlombaan, cerdas cermat, drama, dan public speaking dengan menggunakan bahasa Arab maupun dan Kursus KeterampilanPondok pesantren Gontor juga memfasilitasi aktivitas seperti perkemahan secara bergilir di desa-desa binaan pondok pesantren Modern Darussalam Gontor. Tidak hanya itu, fasilitas pondok pesantren Gontor putri maupun putra menyediakan pula aktivitas kursus keterampilan untuk para santri mulai dari kursus kaligrafi, melukis, mengetik, komputer, elektronika, membuat sirup dan roti, penerbitan buletin dan majalah dinding, serta pementasan Olahraga LengkapBagi santri yang menyukai aktivitas olah raga, pondok memberikan fasilitas untuk olahraga seperti berupa lari pagi, sepak bola, bola basket, bola takraw, tenis meja, bulu tangkis, bola voli, bela diri, senam, hingga PerbulanKebetulan sekali kakak ipar saya adalah salah seorang alumni pondok Gontor putri. Kata kakak ipar saya, selama ia mondok di Gontor tahun 2004-2009, SPP bulanannya kurang lebih 300 ribu rupiah sudah untuk makan dan terjangkaunya, apalagi jika kita lihat bahwa menu yang dikonsumsi santri pun beragam, mulai dari tahu tempe telur, hingga ikan dan ayam. Jika santri ingin mengonsumsi makanan lain, santri bisa membeli di kantin yang telah crosscheck kembali di web resminya pun, untuk biaya makan 3 kali sehari perbulannya santri hanya dikenakan biaya Rp dan untuk biaya sekolah dan pondok sebesar Rp . Sedangkan biaya pendaftaran secara umumnya kurang lebih 6 juta juta rupiah tersebut meliputi uang pangkal masuk KMI, uang penambahan bangunan baru, uang sumbangan pembangunan gedung Fakultas Kedokteran UNIDA, uang majalah 1 tahun, uang kertas 1 tahun, uang kesehatan 1 tahun, uang kepanitiaan awal tahun ajaran baru, uang sekolah dan asrama setiap bulan, uang makan setiap bulan, uang organisasi dan Pramuka, uang buku pelajaran kelas 1 dan 1 Int, uang biaya Santri PutriMenurut kakak saya pula, kamar fasilitas pondok pesantren Gontor putri disediakan untuk 30 orang per satu kamar sudah disediakan kasur lipat dan juga lemari. Jika ingin mencuci, biasanya santri putri mencuci sendiri, namun ada pula layanan laundry berbayar. Seperti pondok pada umumnya, fasilitas dan aktivitas apapun harus dilakukan oleh santri dengan itu dia ulasan tentang Fasilitas Pondok Pesantren Gontor Putri Berdasarkan Pengalaman Alumni. Jika teman-teman tertarik mendaftarkan anak, keluarga, atau murid kalian ke pondok Gontor, bisa mendaftar di link berikut ini . Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat Kamar pondok pesantren Gontor memang berbeda dengan pesantren-pesantren modern yang kini banyak berkembang, apalagi dengan boarding school yang mewah-mewah. Tapi banyak sekali yang penasaran. Oleh sebab itu kami akan menceritakan bagaimana keadaan atau suasana kamar santri pesantren Gontor Ponorogo. Kami pernah nyantri di sana selama beberapa tahun. Penjelasan kami lebih kepada pengalaman. Kondisi Kamar Santri Pesantren GontorFasilitas di Kamar Pondok Pesantren GontorSuasana di Kamar Santri Pendidikan dari Kamar Kondisi Kamar Santri Pesantren Gontor Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak tentu luasnya. Tergantung desain gedung. Ada yang seperti aula, ada juga yang kecil hanya ukuran sekitar 4 x 7. Tapi rata-rata kalau pengalaman kami sekitar 5 x 8. Ada yang lebih besar. Keadaannya adalah ruang kosong. Sama sekali tidak ada apa-apa. Hanya pintu dan jendelanya lebar. Biasanya ada teralis besi, kalau di bagian belakang. Jadi kalau dibuka udara yang masuk sangat terasa. Barulah nati di kamar kosong ini ada almari santri dengan lebar sekitar 40 dengan tinggi meter. Jadi masing-masing dapat satu almari mini ini yang ditata dekat dengan dinding. Dengan luas kamar sekitar 40 meter persegi, biasanya diisi oleh 15 santri. Cukup ramai, jadi seru sekali berada satu kamar. Bersama-sama. Anggota kamar tidak ditentukan berdasarkan daerah, atau kelas. Semua dicampur menjadi satu. Nantinya santri akan tinggal di satu kamar ini selama satu semester. Melewati itu akan pindah lagi ke kamar yang lain dengan anggota yang berbeda-beda lagi. Selalu seperti itu. Sehingga teman santri Gontor sangat banyak. Fasilitas di Kamar Pondok Pesantren Gontor Yang paling banyak ditanyakan adalah, bagaimana mereka tidur? Di kamar ini tidak tersedia ranjang tingkat seperti pesantren-pesantren lainnya. Apalagi kamar mandi di dalam. Tidak ada. Untuk tidur menggunakan kasur lantai dengan tebal sekitar 15 cm. Tapi kasur tersebut hanya diletakkan di waktu malam saja, di waktu tidur. Selebihnya ditumpuk di sudut ruangan. Sehingga ruang kamar bisa untuk bergerak bebas. Dan memang ada aturan tidak boleh membentangkan kasur selain waktu tidur di malam hari. Juga ada aturan tidak boleh tidur selain malam hari. Kecuali hari libur atau memang sedang sakit. Suasana di Kamar Santri Kamar Pondok Pesantren Gontor tidak selalu ditempati santri. Kalau waktu belajar di kelas kosong. Kalau waktu pagi, sore, hanya beberapa, bergantian, ada yang makan di dapur, ada yang sedang mandi. Mengaji Quran juga tidak di kamar, tapi di masjid atau depan asrama bersama-sama. Berjejer. Ketika itu kamar akan kosong. Pintu-pintu almari juga sudah pasti harus ditutup rapat. Waktu di mana semua santri berada di kamar lengkap adalah di malam hari. Sebelum masuk kamar akan diabsen satu persatu. Sehingga lengkap. Ketika itulah piket kamar akan merapikan kasur untuk bersiap tidur. Jadi selepas absen langsung rebahan. Selain santri, di dalam kamar ada yang namanya mudabbir, atau pendamping. Biasanya berjumlah 3. Intinya rasionya satu berbanding lima. Satu mudabbir memegang lima santri. Sehingga akan diawasi dengan baik. Mereka yang membangunkan, bahkan kalau malam hari ada yang belum tidur akan diminta untuk tidur. Di Gontor segala sesuatu adalah pendidikan. Begitu juga di kamar. Ada beberapa aspek pendidikan yang ditanamkan pada santri. Pertama belajar sosialisasi. Karena santrinya tidak berasal dari satu daerah, belajar menghadapi beragam karakter selama satu semester. Santri juga menjadi keluarga. Karena mereka akan merasakan hidup satu kamar bersama. Bahkan kalau ada yang sakit temannya yang mengambilkan makan, juga yang mengantar ke klinik. Sisi lain adalah organisasi. Setiap orang akan mendapatkan jabatan, mulai dari ketua kamar, sektretaris. Sampai tugas piket harian. Bahkan jadwal menjadi imam shalat dan adzan. Karena shalat subuh, dhuhur, ashar, dan isya memang di kamar. Sudah dikondisikan untuk pendidikan santri. Berikutnya adalah aspek pendidikan kehidupan. Kamar Pondok Pesantren Gontor yang sederhana mengajarkan kepada santri untuk hidup jauh dari kemewahan, bahkan lebih cenderung terbiasa hidup seadanya. Ini adalah pendidikan kepemimpinan. Terakhir santri di kamar melukiskan ceritanya masing-masing. Karena terkadang dihukum sama-sama bersama teman satu kamar. Terkadang ada orang tua yang datang, nantinya membagi makanan bersama-sama. Atau bahkan diajak makan bersama orang tuanya. Pokoknya senang susah sama-sama. Begitulah kamar pondok pesantren Gontor. Bagi yang nyantri di sini, pasti ingat teman satu kamarnya dan bagaimana menjadi saudara hingga selepas hidup di pesantren. Post Views Bulan Ramadhan akan segera tiba, Pendaftaran Pondok Pesantren Gontor kembali dibuka. Berikut informasi seputar pendaftaran Gontor dan gambaran situasi di sana yang sering ditanyakan orang tua. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, boleh menulisnya di kolom komentar. Insya Allah akan kami bantu cari jawabannya. A. Baru Lulus SD, Anak Saya Bisa Masuk Gontor? Ponpes Gontor membuka dua kelas kurikulum KMI. Kelas Reguler dan kelas Intensif. Kelas Reguler diperuntukan bagi calon santri yang baru tamat SD atau yang sederajat. Sementara Kelas Intensif diperuntukan bagi pelajar tamatan SMP atau sederajat. 1. Saya Seorang Sarjana, Apakah Boleh Mendaftar? Gontor sangat terbuka bagi pendidikan. Tahun 2017 saja terdaftar ada 2 pelajar lulusan S-1. Syawwal 1439, Pesantren ini mencatat ada 12 calon pelajar yang berasal dari SMA. Nantinya, mereka akan digolongkan dalam kelas intensif. B. Berapa Tahun Lama Studi di Gontor? Untuk kelas Reguler, waktu belajar kira-kira 6 tahun ditambah 1 tahun masa pengabdian. Kelas Intensif berlangsung selama 4 tahun ditambah 1 tahun masa pengabdian. 1. Kelas Intensif, Kenapa Lulusan SMP Harus 4 Tahun? Sebagian orang tua dan calon santri bertanya-tanya, “kenapa lulusan SMP lama sekali masa studinya. Bukankah seharusnya cuma 3 tahun?” Gontor ingin menciptakan alumni yang kaffah alis berintegrasi dengan ilmu dan saudara-saudara sesama alumni. Mayoritas santri di Gontor adalah lulusan SD. Mereka mulai belajar di usia SMP kelas 1. Pelajaran mereka lengkap dan utuh. Pelajaran kelas 3 KMI, ada hubungannya dengan materi di kelas 6 kelak. Kelas 5 KMI ada kaitannya dengan materi saat kelas 2. Untuk itulah, lulusan SMP bahkan SMA yang masuk ke Gontor harus menempuh masa studi sepanjang 4 tahun. Dua tahun pertama, untuk mengejar ketertinggalan materi. Satu tahun pertama isinya pelajaran kelas 1-2 KMI, satu tahun kedua untuk materi kelas 3-4 KMI. Sisanya, 2 tahun kedua normal karena tidak bisa dirangkum dalam satu tahun saking beratnya. Dengan begitu, semua alumni Gontor punya standar yang sama. 2. Apa Itu Masa Pengabdian? Masa pengabdian adalah waktu seorang santri yang barus lulus KMI dituntut mengamalkan segala ilmu yang telah ia dapatkan, minimal satu tahun. Pengabdian ini syarat mengambil ijazah yang tidak pernah dijanjikan Pondok Modern Gontor. 3. Apa itu KMI? KMI Kulliyatul Muallimin al-Islamiyyah adalah kurikulum Gontor yang sudah baku dan paten diterapkan sejak pondok modern ini berdiri. KMI menggunakan materi dan buku yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga ada keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain. Pelajaran kelas 1 berhubungan dengan pelajaran kelas 6 kelak. Dengan Kurikulum KMI ini, Gontor tidak menginduk pada KEMENDIGBUD maupun KEMENAG, bahkan tidak ikut dalam ujian nasional UN. Namun, ijazah Gontor tetap diakui dan dapat digunakan untuk melanjutkan kuliah di universitas dalam dan luar negeri, swasta maupun PTN. 4. Kenapa Gontor Tidak Menjanjikan Ijazah? Pesantren Gontor adalah lembaga pendidikan yang fokus pada praktik nyata terhadap ilmu. Bagi Gontor, “pengakuan masyarakat terhadap amal dan pengabidanmu, itulah ijazah”. Percuma saja lulus menurut akademi, tapi tidak lulus secara akhlak. الأدب قبل العلم Moral lebih utama daripada ilmu C. Transportasi yang Dapat Digunakan Untuk Sampai ke Pondok Modern Darussalam Gontor Kalau kita menggunakan jalur udara, terdapat tiga bandara terdekat. Yaitu Bandara Jogja, Bandara Solo dan Bandara Surabaya. Jika Anda ingin ke Gontor Putri Mantingan melalui Bandara Jogja, saran saya naik kereta api Prambanan Express Pramex menuju Solo. Nanti dari stasiun KA Solo lanjutkan ke terminal Tirtonadi, bisa naik taksi atau becak. Kalau naik becak waktu tempuhnya 10 menit ±. Kalau dari Bandara Adi Somarmo naik taksi ke terminal Tirtonadi. Setelah dari terminal, banyak bus yang dapat kita gunakan untuk sampai ke Mantingan atau ke Ponorogo. Dari Solo ke Mantingan waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Sementara dari Solo ke Ponorogo waktu tempuhnya sekitar 3,5 jam. Sedangkan dari Surabaya ke Mantingan waktu tempuhnya sekitar 3 jam. Dan kalau ke Ponorogo waktu tempuhnya kurang lebih sama. Kalau naik kereta, bisa turun di stasiun Madiun. Dari sana banyak bus yang dapat ditumpangi. Kalau ke Ponorogo turun di terminal Ponorogo, dilanjutkan trayek atau ojek ke Gontor. Insya Allah semua warga sudah tahu. Bisa juga dari stasiun Madiun naik ojek, kurang lebih satu jam perjalanan. D. Pendaftaran Gontor 2023 Online Sejak 2 tahun lalu, di tengah wabah Covid-19, Gontor mulai memberlakukan sistem pendaftaran secara online. Catat, hanya pendaftaran bukan test masuk. Mohon diperhatikan baik-baik. Mohon para calon orang tua wali berhati-hati terhadap beberapa pihak personal, fanspage yang mengatasnamakan pesantren Gontor; tidak ada jalur belakang, tidak pula ujian online. Pendaftaran ini resmi, syarat ikut ujian masuk, dapat diakses via website resmi Gontor. Berkas akan diproses dalam 2×24 jam, maka sebaiknya jangan menunda-nunda. Bapak-ibu bisa login untuk cek verifikasi. 1. Waktu Daftar Dibuka tanggal 1 Ramadan 1444/ 23 Maret 2023. Ditutup tanggal 23 Ramadan 1444/ 14 April 2023 pukul WIB. Data akan di verifikasi dalam 2×24 jam. Untuk melihat perubahan status, dapat dilihat dalam halaman login pendaftaran. 2. Syarat Pendaftaran Gontor Beragama Islam. Sehat jasmani dan rohani. Sudah memiliki ijazah jenjang pendidikan SD sederajat atau SMP sederajat. Belum pernah diterima menjadi santri KMI Gontor. Adapun syarat-syarat pendaftaran dan rincian biaya bisa dibaca melalui link web resmi Ponpes Gontor berikut a. Perihal Ijazah SD-SMP Ini peraturan baru, beberapa tahun ke belakang masih diperbolehkan mendaftar dengan surat keterangan lulus dari sekolah. Berhubung adanya selisih antara tanggal hijriah dan masehi. Berdasarkan info ini; lulusan SD 2023 yang belum memiliki ijazah sampai pendaftaran selesai, kemungkinan belum bisa mendaftar tahun ini. Lulusan SMP 2023, masih bisa mendaftar menggunakan ijazah SD, tapi akan masuk di kelas reguler, 6 tahun. Atau memilih mendaftar tahun depan. b. Solusi Telat Ijazah/Daftar Bagi calon pelajar yang belum bisa mendaftar masuk Gontor dan masih ingin mendaftar tahun depan, karena belum memegang ijazah atau telat mengajukan pendaftaran, kami punya beberapa tips yang bisa dijalankan untuk menanti pendaftaran di tahun depan Gunakan untuk menghafal al-Quran, baik formal maupun nonformal, atau mendaftar ke Pondok Alumni Gontor, tahun depan masuk Gontor dan ikut ujian lanjutan untuk langsung naik kelas akselerasi. 3. Syarat Tes Masuk Telah mendaftar secara online. Lunas biaya pendaftaran dan mendapatkan nomor ujian. Mencetak bukti pendaftaran online. Menyerahkan dokumen pendaftaran saat tiba di kampus lokasi ujian. 4. Jadwal Ujian Tulis KMI Jika tidak ada perubahan, maka test tulis akan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang serempak. a. Waktu Ujian Ujian dilaksanakan serempak dalam satu waktu di seluruh pondok Gontor di Indonesia. Ujian Lisan Tanggal 4-10 Syawwal 1444/ 24-30 April 2023 Ujian Tulis Tanggal 11 Syawwal 1444/ 1 Mei 2023. b. Kampus Tempat Pelaksanaan Ujian Masuk Pendaftaran Gontor dilakukan secara online, tapi ujian masuknya dilaksanakan tatap muka di lokasi kampus Gontor berikut. Silakan merujuk lokasi terdekat sesuai Kartu Keluarga terdekat. a. Untuk Calon Pelajar PutraKampus 2 Pondok Modern Darussalam Gontor, Madusari-Ponorogo Jawa Timur Khusus capel berasal dari pulau Jawa Kampus 6 Mowila, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Kampus 7 Kalianda, Lampung Selatan, Lampung Kampus 8 Meunasah Baro, Seulimeum, Acek Besar, Aceh Kampus 9 Sulit Air, Solok, Sumatera Barat Kampus 10 Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur, Jambi Kampus 11 Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah Kampus 12 Sungai Mandau, Siak, Riau b. Untuk Calon Pelajar Putri Pondok Modern Gontor Putri Kampus 1 Mantingan, Ngawi Jawa Timur Khusus capel berasal dari pulau Jawa Kampus Putri 4 Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Kampus Putri 6 Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah Kampus Putri 7 Tambang, Kampar, Riau Kampus Putri 8 Labuhan Ratu, Lampung Timur, Lampung c. Luar Negeri Khusus capel mancanegara Malaysia Thailand 5. Kontak Panitia Ujian Masuk Untuk informasi lebih lanjut terkait tata cara dan syarat test dapat langsung diajukan kepada PANJIMAS Panitia Ujian Masuk melalui Email & Hangouts panjimas Telp, Whatsapp, Telegram, SMS 0811 30 1926 Jumlah biaya pendaftaran tahun 2023/1444 hijriah ini sejumlah putra & putri Biaya ini harus disetorkan pada saat pendaftaran paling lambat 25 Ramadhan, dan dapat diminta kembali sebagian jika anak kita dinyatakan belum lulus. Rincian biaya pendaftaran dapat di akses melalui web di atas. Note Biaya dapat berubah sewaktu-waktu. F. Apa Materi Test Masuk Gontor? Ujian masuk terdiri dari ujian lisan interview dan ujian tulis. Materi ujian lisan adalah test membaca al-Quran , Ilmu Tajwid, praktik ibadah shalat, doa harian. Sementara ujian tertulis berupa pengetahuan umum Bahasa Indonesia, Berhitung soal dan angka, Imla dikte aksara Arab. Untuk materi Imla menggunakan bahasa Arab ini biasanya menjadi batu sandungan bagi anak yang berasal dari sekolah umum. Beberapa capel yang berasal dari sekolah agama pun seringkali kesulitan menyelesaikan ujian Imla ini. Mohon dilatih. Baca Juga Tips Menghadapi Test Masuk Gontor dan Cara Menjawab Soal G. Pendaftaran Rombongan Beberapa alumni Ponpes Gontor di daerah biasanya berinisiatif untuk mengorganisir proses pendaftaran calon santri. Jika di daerah Anda ada alumni Gontor, mungkin bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi tentang proses pendaftaran rombongan. Para alumni akan menjadi guide bagi para calon santri dan orang tuanya selama proses pendaftaran hingga pelaksanaan ujian masuk. H. Pendaftar Luar Jawa Pendaftaran ini berlaku untuk semua cabang pondok pesantren Gontor yang tercantum di atas. Untuk bapak-ibu yang berada di luar pulau Jawa, ada baiknya mendaftar di cabang ponpes Gontor terdekat. In sya Allah kurikulum, metode pendidikan dan kegiatanya sama persis. Cuma lokasi aja yang beda. I. Berapa Lama Proses Pendaftaran Hingga Ujian Masuk? Secara umum proses pendaftaran hingga ujian masuk memakan waktu kurang lebih 10 hari. Beberapa calon wali santri bahkan ada yang sampai bermukim satu bulan di Pesantren Gontor untuk mendaftarkan anaknya. Saya sendiri, pernah menjadi calon pelajar selama 6 bulan, teman saya juga ada yang setahun jadi calon pelajar. Karena Gontor menggunakan penanggalan hijriyah, dengan tahun ajaran baru dimulai dari bulan Syawwal. Saat itu, kelulusan sekolah saya terpaut cukup jauh dari bulan Ramadhan. J. Perlengkapan Apa Saja yang Perlu Disiapkan Calon Santri & Wali Santri? Para CAPEL Calon Pelajar harus membawa pakaian sehari-hari yang menutup aurat, seperangkat alat shalat, kemeja putih-celana hitam, keperluan mandi, perelengkapan mencuci, peralatan makan minum, perlengkapan tidur tikar, bantal, selimut, kain kafan, hingga obat-obatan. Jika tidak sempat membawa, semua itu dapat dibeli di koperasi pelajar. Mengenai pakaian ini, silakan baca tulisan tentang Kegiatan Ospek di Gontor. Serius harus bawa “kain kafan”? Ya, ini hanya pribahasa yang turun-temurun disampaikan para guru dan ustadz di Gontor, “menyerahkan anak ke Gontor, harus beserta kain kafannya.” Artinya, kita harus punya persiapan penuh, rasa percaya bahwa anaknya di pondok itu dididik. Ikhlas anaknya disuruh ini dan itu, demi pendidikan. Selengkapnya, baca di kutipan Nasihat Hasan Abdullah Sahal untuk Wali Santri. K. Bagaimana Dengan Fasilitas Penginapan dan Makan Selama di Gontor? Di Pontok Putri, pengelola Gontor menyediakan seluruh areal Pondok sebagai tempat untuk menginap. Khusus di Gontor Putri I, lokasi menginap terpusat di Aula utama. Aulanya sangat besar, kira-kira sebesar Gedung Olah Raga. Aula itu dilengkapi dengan mushola, kantin untuk memesan makanan dan minuman, serta kamar mandi umum. Selain di Aula, beberapa teras gedung juga sering digunakan oleh orang tua capel untuk menginap. Area lapangan pondok ada fasilitas gazebo berukuran 2 x 2 meter. Gazebo ini bisa dipergunakan pula untuk menginap. Banyak pula orang tua capel yang membawa tenda dan mendirikannya di lapangan pondok. Di Pondok Putra, orang tua bisa menginap di Gedung beberapa Gedung yang telah disediakan Gontor Pusat. Seingat saya, orang tua juga bisa tidur di Masjid yang cukup nyaman. Di ruang makan tamu, juga disedikan makanan yang boleh dikonsumsi dan disediakan bagian penerimaan tamu 3 kali sehari sesuai jam makan. Tapi, umumnya para orang tua membeli makanan di kantin. Ada juga warung makan yang banyak di terdapat diluar kawasan pondok. Saran saya, jika mengajak anak makan di luar pondok, jangan ajak putra-putrinya. Di Gontor Putri, para ortu juga boleh memasak. Untuk bahan makanan, jangan khawatir. Karena di depan Gontor Putri 2 ada pasar pagi yang menjual aneka keperluan untuk dimasak. Untuk kebutuhan minum, di hampir setiap gedung di Gontor tersedia depot air minum yang dapat diambil airnya yang sudah ready to drink. Di kantin juga disediakan air putih dalam kemasan, minuman hangat dan nasi bungkus dengan harga murah meriah. 1. Mandi dan Cuci Baju Untuk keperluan mandi, tidak perlu khawatir karena fasilitas kamar mandi di Gontor sudah memadai. Kalau gayung di toilet kamar mandi tamu tidak ada, silakan hubungi bagian penerimaan tamu. Kemungkinan bapak-ibu tinggal di Gontor tidak hanya serhari. Mau-tidak mau, pakaian akan kotor. Kalau sudah begitu, cuci pakaian bisa dilakukan di tempat wudhu secara mandiri. Untuk putra-putrinya, sebaiknya dilatih cuci pakaian sendiri. Jika tidak sempat, bisa menyerahkan pakaianya ke bagian penatu laundry. Tidak harus. Namun, jika anak kita ingin menempuh jalur reguler baru tamat sekolah dasar, saran saya calon wali santri lebih baik menunggu anaknya hingga selesai ujian masuk. Ada beberapa aktivitas yang sulit untuk dilakukan oleh capel, seperti mengisi formulir pendaftaran, mengantri dan memasukan berkas pendaftaran, membeli perlengkapan tambahan selama menjadi capel seperti perlengkapan mandi, tikar/kasur untuk tidur dan bahan makanan. Di Gontor Pusat Ponorogo, biasanya juga ada acara silaturrahim bersama Pimpinan Pondok yang diadakan di Aula. Setelah pengumuman ujian masuk, capel yang diterima juga akan langsung diasramakan. Para Santri harus membawa seluruh perlengkapannya seperti peralatan tidur, koper berisi pakaian, tas, ember dsb. ke Pondok yang telah ditetapkan. Aktivitas ini sangat menyulitkan bagi anak kita yang baru tamat SD, karena jarak antara komplek Gontor Putri GP I, II dan III berjauhan, Komplek GP I dan II walau bersebelahan namun kawasan ini besarnya sekitar 12 hektar atau 12 kali lapangan bola. Sementara jarak dari GP I ke GP III harus menggunakan bus yang disediakan pondok dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Tanpa pendamping orang tua, anak kita tentu akan kebingungan. Di Gontor Putra lebih dekat, namun lebih ketat. Calon pelajar harus tinggal di asrama sejak awal mendaftar. Santri yang sudah diasramakan, tak diizinkan lagi berada di luar pagar kawasan pondok. M. Aktivitas Apa Yang Dilakukan Calon Pelajar Sebelum Ujian & Menjelang Pengumuman? Suasana Pengumuman Kelulusan Selama berada di Pondok dan menjelang pelaksanaan ujian masuk, capel akan melaksanakan aktivitas layaknya seorang santri. Mereka diwajibkan menggunakan seragam sesuai alam pendidikan Gontor, shalat berjamaah 5 waktu di masjid, dan mengikuti bimbingan belajar dari santri senior. Capel juga diwajibkan mengikuti upacara pembukaan tahun ajaran baru. Semua penghuni pondok akan hadir termasuk para ustadz. Di sana mereka akan dikenalkan, apa itu pondok, siapa dan bangaimana pimpinan, pengasuh pondok serta direktur KMI. Setelah itu capel akan langsung diarahkan menuju ruangan ujian. Setelah ujian masuk dilaksanakan, kita masih harus menunggu beberapa hari sekitar 4 hari sampai pengumuman kelulusan. Proses pengumuman berlangsung sangat dramatik. Seluruh capel yang menggunakan seragam putih-hitam dikumpulkan di bawah tenda besar. Dengan saksama para ustadz pondok akan membacakan nomer peserta ujian yang dinyatakan lulus satu persatu beserta cabang pondok mana yang akan ditempati. Mereka yang tidak disebut, dinyatakan tidak lulus. 1. Persentase Kelulusan Tidak dapat dipastikan, berapa banyak Gontor akan menerima santri baru. Sangat mungkin ponpes ini tidak meluluskan seluruh capel lantaran tidak lolos kualifikasi. Sangat mungkin pondok modern ini menerima semuanya, selama pantas, kenapa tidak? Di Gontor tidak ada yang di istimewakan, entah itu pejabat atau orang yang memiliki jasa terhadap pesantren seperti keluarga pondok, alumni, dan donatur. Bahkan putra pendiri Gontor, mendaftarkan putrinya layaknya orang tua pada umumnya. Saat pendaftaran pesantren Gontor, tidak ada yang namanya calo, orang dalam, pintu belakang atau suap-suapan. Semuanya diperlakukan sama. 20162017201820192021Pendaftar25972675324137143118Lulus19022236264128243052Tidak Lulus698439600890366Data Peserta Ujian Masuk Gontor Putra N. Apa Saja yang Harus Dilakukan Jika Tidak Lulus Masuk Gontor? Di hari H pengumuman ujian masuk, di kawasan pondok banyak stand pendaftaran pondok alumni Gontor. Beberapa orang tua banyak yang menitipkan anaknya ke pondok alumni ini ketika dinyatakan tidak lulus ujian. Tidak jarang, tahun depannya para orang tua itu akan mendaftarkan kembali anaknya untuk mengikuti test masuk Gontor. Jurus ini biasanya dilakukan oleh para ortu yang berasal dari daerah yang jauh. Biasanya, mereka yang mondok di pondok alumni akan lebih terampil menjawab soal-soal pada ujian masuk. O. Setelah Diterima Jadi Santri Gontor … Orang tua dan anaknya harus terbiasa berpisah. Jika ada waktu, sang wali boleh menginap sampai sebulan. Tapi, anaknya tidak akan leluasa bertemu seperti ketika masih capel. 100% harus ikut kegiatan pondok. Santri yang lulus dan ditempatkan di pondok cabang Gontor, sore harinya akan langsung diantarkan. Pendidikan, sistem, kurikulum, silabus di pondok cabang seutuhnya sama. Beberapa hari setelah pengumuman, santri kelas intensif akan melaksanakan placement test untuk menentukan kelas apa dia akan ditempatkan. Bagi santri yang memiliki pengetahuan lebih, boleh ikut ujian kelas akselerasi. Sejauh ini, ada beberapa santri yang langsung naik kelas 3, langsung naik kelas 5. Bahkan langsung naik kelas 6 sebagaimana yang dialami putra Kiyai Anang Azharie, Pimpinan Ponpes Modern Al-Mizan. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sudah lebih dari tiga dekade berdiri. Berjarak sekitar 100 km dari Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG Putra Kampus 1 Ponorogo, kampus putri 1 ini mulai dibuka oleh Pimpinan PMDG pada tahun ajaran 1410-1411 H. Menengok kembali sejarah awal berdirinya PMDG, jauh sebelum PMDG Putri Sambirejo, Mantingan, Ngawi, Jawa Timur berdiri, penerimaan santri putri sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Pondok Gontor Baru dirintis. Saudara sulung KH Imam Zarkasyi dan KH Zainuddin Fannani, yaitu KH Ahmad Sahal, melalui program pendidikan yang dirintisnya, baik santri putra maupun putri seluruhnya diterima untuk belajar di Pondok Gontor. Pada masa awal berdirinya PMDG, penyadaran terhadap pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama menjadi tujuan utama KH Ahmad Sahal mendirikan Tarbiyatul Athfal pada tahun kesungguhan, kesabaran dan keikhlasan Kiai Ahmad Sahal, perkembangan demi perkembangan mulai menampakkan hasil. Pada tiga tahun pertama berdirinya Tarbiyatul Athfal, misalnya, para santri yang belajar mencapai 300 orang. Perkembangan selanjutnya terlihat ketika Pondok Gontor Baru berusia tujuh tahun, jumlah santrinya mencapai 500 santri putra dan putri. Selain itu jika pada masa awal berdirinya, Tarbiyatul Athfal masih terbatas pada aktivitas mengumpulkan anak-anak desa untuk mengajari mereka tentang cara membersihkan diri dan menutup aurat, dalam satu dasawarsa kemudian lembaga ini berhasil mencetak para kader Muslim dan mubaligh yang tersebar di sekitar ditangani para kader yang telah disiapkan secara khusus melalui kursus pengaderan, cabang-cabang Tarbiyatul Athfal mulai berdiri di desa-desa sekitar Gontor. Di samping membantu pendirian madrasah-madrasah Tarbiyatul Athfal, mutu Tarbiyatul Athfal di Gontor juga ditingkatkan agar lulusannya memiliki kemampuan yang memadai untuk ikut berkiprah membina beberapa Tarbiyatul Athfal cabang yang ada. Untuk itu pada tahun 1932 dibukalah jenjang pendidikan di atas Tarbiyatul Athfal yang diberi nama Sullamul Muta’allimin. Kehadiran Tarbiyatul Athfal dan Sullamul Muta’allimin telah menggugah masyarakat untuk Imam Zarkasyi, adik KH Ahmad Sahal, sekembalinya dari menuntut ilmu di berbagai pesantren dan lembaga pendidikan di Jawa dan Sumatera, pada tahun 1935 mulai ikut membenahi pendidikan di Pondok Gontor. Pada peringatan “10 Tahun Pondok Gontor”, tercetus nama baru untuk Pondok Gontor, yakni Pondok Modern Gontor. Kata “modern” ini sebutan dari masyarakat yang kemudian melekat pada Pondok Gontor yang nama aslinya “Darussalam” yang berarti “Kampung Damai”.Acara kesyukuran 10 tahun ini menjadi makin sempurna dengan diikrarkannya pembukaan program pendidikan baru setingkat Tsanawiyah dan Aliyah yang diberi nama Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyyah KMI pada 5 Syawwal 1355 H 19 Desember 1936. Program pendidikan baru ini ditangani oleh KH Imam Zarkasyi, yang pernah memimpin sekolah serupa di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Bersamaan dengan itu, program pendidikan untuk santri putri sementara ditiadakan hingga kampus putri yang lokasinya terpisah jarak 100 km dari PMDG kampus putra 1 berhasil satu guru PMDG yang pernah ikut serta dalam proses pembangunan PMDG putri, Ustadz Noor Syahid MPd, menjelaskan Gontor sama sekali tidak menolak santri putri. Jauh sebelum PMDG putri kampus 1 Mantingan, berdiri, sebenarnya PMDG sejak masa awal berdirinya sudah menerima santri putri pada tahun 1926-1936, yakni ketika PMDG masih menggunakan Tarbiyatul Athfal TA sebagai program Gontor Putri berdiri atas cita-cita Trimurti Pendiri Pondok Modern Gontor yang diwasiatkan pada generasi penerus. “Sebelum KMI yaitu ketika masih TA, di Gontor sudah ada santri putri. Setelah diganti menjadi KMI, santri putri sementara waktu diliburkan, hingga kampus putri yang jaraknya 100 km dari Pondok Gontor Putra didirikan. Setelah 54 tahun, akhirnya program pendidikan untuk santri putri dibuka di Mantingan, Ngawi,” ungkapnya kepada Majalah tahun 1990-an, saat kepemimpinan PMDG beralih ke generasi kedua, yaitu di bawah kepemimpinan KH Shoiman Lukmanul Hakim, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, dan KH Hasan Abdullah Sahal, eksistensi PMDG terus berkembang. Pada tahun 1990 misalnya secara bertahap pembangunan Pondok Cabang Gontor mulai dilakukan. Salah satunya dilakukan dengan mendirikan PMDG Putri kampus 1 di tanah wakaf dari keluarga besar H Anwar Shodiq di daerah Mantingan, Ngawi, Jawa lokasi tersebut rencananya digunakan untuk Fakultas Syariah Institut Pendidikan Darussalam sekarang Universitas Darussalam. Setelah beberapa kali musyawarah akhirnya diputuskan lokasi itu untuk pondok putri yang dibuka pada tahun 1990. Pendirian pondok putri ini juga didukung oleh usulan dari peserta silaturrahim Kiai Alumni PMDG dalam sidangnya pada Muharram 1410, dan usulan Musyawarah Besar Mubes IKPM V di PMDG pada 16-17 Rabiul Tsani mempersiapkannya diadakanlah beberapa kegiatan, antara lain pembangunan gedung sejak 26 September 1988, penyelenggaraan pesantren kilat bekerjasama dengan Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat PLMPM bagi para siswa SLTP/SLTA pada 24-31 Desember 1989, penetapan Direktur Kulliyatul Mu’allimat al-Islamiyyah KMI, para pendidik dan pengajarnya, pengadaan Pesantren Ramadhan Khusus Putri pada 1410, dan yang terakhir pembukaan pendaftaran santri baru pada Syawwal PMDG Putri sepenuhnya mengacu pada sistem pendidikan KMI PMDG Putra; baik dalam jenjang pendidikan maupun kurikulumnya, demikian pula dengan aktivitas dan program-programnya dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita shalihah. Di luar kelas, santriwati mendapat bimbingan, pengajaran, dan pengembangan diri secara intensif oleh Pengasuhan Santriwati yang bertanggung jawab menangani berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang meliputi keorganisasian, kepramukaan, bahasa, disiplin, olahraga, keterampilan, kesenian, akhlak, ibadah, nisaiyat, dan berbagai aktivitas keputrian aktivitas ini, dengan beberapa modifikasi dan inovasi, juga mengacu pada aktivitas yang diselenggarakan Pengasuhan Santri di PMDG yang tentu saja dengan beberapa penyesuaian untuk santri putri. Tepat pada 10 Syawwal 1410 5 Mei 1990 pendaftaran santriwati baru KMI PMDG Putri dibuka. Di awal berdirinya PMDG Putri menerima 298 siswi dari 308 pendaftar dan melibatkan 18 tenaga pengajar yang sekaligus berfungsi sebagai pengasuh dan pembimbing di dalam asrama. Baru kemudian pada 6 Dzulqa’dah 1410 31 Mei 1990, PMDG Putri diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H Munawir Syadzali perkembangan selanjutnya kebutuhan untuk asrama dan kelas terus meningkat seiring jumlah santriwati yang terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Kini, selain di Ngawi, kampus PMDG Putri juga ada di Kediri, Konawe Selatan, Poso, Lampung Timur, dan Riau. Hingga tahun 2021, selain terdapat kampus Universitas Darussalam Gontor di Siman, Ponorogo, Jawa Timur, dan kampus Pascasarjana Putri Universitas Darussalam Gontor di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, PMDG memiliki 20 Pondok Cabang 12 Pondok Cabang Putra dan 8 Pondok Cabang Putri.“Hingga September 2021 jumlah santriwati yang belajar di PMDG Putri 1 sebanyak siswi, PMDG Putri 2 ada siswi, PMDG Putri 3 ada putri, PMDG Putri 4 ada 535 siswi, PMDG Putri 5 ada putri, PMDG putri 6 ada 295 siswi, PMDG Putri 7 ada siswi, PMDG Putri 8 ada 472 siswi,” beber Ustadz Noor Syahid. []

kamar santri putri gontor