Kepemimpinan rasulullah dalam membangun masyarakat madani Abu A’la al maududi dalam bukunya the prophet of islam ,mengatakan he is the only one example,rasul merupakan contoh yang paling lengkap,dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia.Kebesaran sifat rasul serta keberhasilan beliau dalam memimpin negara telah tercatat dengan indah dan rapi dalam sejarah peradaban manusia Maka dari itu dalam kesempata yang insyaAllah barokah ini perkenankan kammi menguraikan sebuah syarhil Qur’an yang bertemakan “Konsep Al-Qur’an Dalam Penanggulangan Kriminalitas di masyarakat”. Untuk membangun kehidupan yang aman dan tentram. Sahabat Qur’ani yang dirahmati Allah, Al-Qur’an sebagai pedoman mengajarkan aturan Inilah kondisi ril bangsa. kita dewasa ini. f Atas dasar inilah tergugah hati kami untuk menyampaikan sebuah syarahan yang berjudul: “MEMBANGUN ETOS KERJA DALAM MEMAJUKAN BANGSA”. Sebagai landasan utama mari sama-sama kita mendengarkan firman Allah dalam al-. Qur’an, surah al-Qashas ayat 77: TeksKhutbah Jumat ini disarikan dari buku "Teks Khutbah Jumat Kontemporer" yang diterbitkan secara bersama oleh The Political Literacy Institute, Convey Indonesia, PPIM UIN Jakarta, dan UNDP. Topik: Islam Ramah Khutbah Jumat moderasi islam teks khutbah. dihidupi oleh jaringan penulis, videomaker dan tim editor yang butuh dukungan untuk 3 Contoh Teks Amanat Hari Santri 2023 Lengkap Link PDF. Muhamad Husni Tamami. Diperbarui 21 Okt 2023, 18:30 WIB. Copy Link. 11. Perbesar. Upacara Peringatan Hari Santri Nasional. Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Pelaksanaan Apel Hari Santri 2023. Bacaan teks Surat Al Maidah tulisan latin saja dan arab. Surah Al Ma’idah merupakan urutan surat ke 5 dalam kitab suci Al Qur’an. Al Maidah artinya “Jamuan (Hidangan)”. Surat Al Maidah ini termasuk dalam golongan surah Madaniyah yang diturunkan di Kota Madinah, terdiri dari 120 ayat serta merupakan Juz yang ke 6 dan 7. Baca…. UxEa. Uploaded byHandrew Kharisma 88% found this document useful 17 votes26K views3 pagesDescriptionteksCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document88% found this document useful 17 votes26K views3 pagesTeks Syarhil QurUploaded byHandrew Kharisma DescriptionteksFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Teks Syarhil Qur'an Terbaru 2021. Kafilah kabupaten sintang yang mengikuti mtq kalbar sebanyak 80 orang. Yuk buruan daftar, aktualisasi diri menjadi generasi rabbani berjiwa qur’ani!Teks Syarhil Quran Terbaru 2021 Jejak Belajar from pa ketua, alhamdulillah draf naskah untuk syarhil putra dan putri pada mtqn 33 sudah. Berbeda dengan syarhil qur’an biasanya yang hanya ditampilkan oleh tiga orang yang terdiri dari seorang pembawa pidato, seorang pembawa tilawah, dan seorang pembawa sari tilawah. Teks syarhil quran kali ini saya akan mempublish 3 teks syarhil quran terbaik bisa didownload dimana teks ini pernah digunakan untuk perlombaan musabaqah syarhil quran tingkat Sebelum Itu, Saya Akan Menjelaskan Sedikit Tentang Fahmil Quran, Khususnya Untuk Para Pengunjung Yang menurut napoleon, seorang oreantalis berkebangsaan prancis. Aku adalah seorang pejuang yang datang dari lampung ke kota jogja untuk sebuah misi besar yaitu demi merubah kehidupan menjadi lebih baik dengan bekal ilmu. Agar disyiarkan kepada seluruh makhluk di dunia ini dan karena islam merupakan ajaran yang ilmiah maka islam memilki panduan yang sempurna yakni al qur Admin Diposting Pada 29 Juli 2021 4 Agustus khutbah jumat pdf pendek hanya 1 lembar Ibu menjadi orang yang melahirkan kita ke dunia. Teks syarhil quran kali ini saya akan mempublish 3 teks syarhil quran terbaik bisa didownload dimana teks ini pernah digunakan untuk perlombaan musabaqah syarhil quran tingkat Syarhil Qur'an Tentang dari tilawah 15 orang, hifzil quran 10 orang, hadits 4 orang yang merupakan cabang terbaru, syarhil alquran 6 orang, fahmil alquran 6 orang, khattil quran 8 orang, dan usia emas 1 orang. Yuk buruan daftar, aktualisasi diri menjadi generasi rabbani berjiwa qur’ani! Beri tahu saya komentar baru melalui Kamu Pemimpin, Contohlah Sikap hanya melahirkan, tapi ibu juga menjaga dan merawat kita sejak di dalam kandungan. Teks ceramah ramadhan singkat dan lucu. Berikut ini adalah tema untuk musabaqah syarhil qur’an mtq xiii um Dalam Kompetisi Syarhil Quran syarhil qur'an pondok pesantren al rosyid 2017di agro wisata kebun blimbing ringinrejo bojonegoro jawa timur Inilah pembahasan selengkapnya mengenai kumpulan teks syarhil qur an terbaru. Jangan sampai ketinggalan informasi ya, cek terus timeline kami. Berikut ini teks yang pernah Fifi sampaikan ketika mengikuti MSQ di TCA UPI, Alhamdulillah mendapat predikat terbaik. Semoga bisa jadi referensi Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Dewan Hakim yang Kami Hormati, Hadirin Sebangsa dan setanah air yang kami banggakan! Pepatah Arab mengatakan Annaasu ala diini mulukihim “Agama manusia sangat bergantung pada agama penguasanya” Hal ini mengisyaratkan kepada kita semua hadirin, bahwa tindak tanduk seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya. Tatkala pemimpinnya jujur, maka akan berdampak kepada system pemerintahan, rakyatnya, dan bangsanya yang subur dan makmur. Tapi hadirin, tatkala pemimpinnya kotor, berjiwa koruptor, kerjaannya hanya molor, maka ini adalah tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa. Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah! Mengingat betapa pentingnya keteladanan akhlaqul karimah bagi para pemimpin, oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kami akan membawakan syarahan yang berjudul “Urgensi keteladanan akhlaqul karimah bagi para pemimpin dalam mewujudkan green government dan good goverment”. Dengan landasan Surat Al-ahzab ayat 21 Kalau kita kaji, menurut kajian ilmu ma’ani, dalam ayat tersebut terdapat ilthifaatul kalam min thogiril khitob ila thogiril ghoib, yaitu pada kalimat lakum kepada kalimat liman. Muhammad Bin Abdullah Azz-zarkasyi mensyarahkan Hikaayatu haalihim lighoirihi, ita’ajjaba bihi ala fi’lihim wa kufrihim Menceritakan tentang perilaku seseorang kpada yang lainnya, aneh karena atas perbuatan dan keingkarannya. Maksudnya hadirin, tatkala seseorang telah diberikan contoh yang baik dalam kehidupannya, tapi ia tidak mau menjelaskan dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya, maka ia termasuk orang yang bodoh. Kalau kita tarik dalam dimensi kepemimpinan, sungguh sangat bodoh, tatkala pemimpin diajarkan oleh Rasulullah tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, namun ia ingkar dari ajaran Allah, ia ingkar dari Tujuan Rasulullah, ia ingkar dari firman-firman Allah, maka orang tersebut termasuk orang yang bodoh. Dengan demikian hadirin, kita sebagai seorang pemimpin, harus mampu menjadi Ing ngarso sung tulodo, yang mampu tampil dihadapan masyarakat sebagai teladan dalam setiap perjuangan, bukan sekedar tut wuri handayani, yang hanya duduk dibelakang member konsep-konsep perjuangan, memberikan strategi pemerintahan, tapi ia tidak mau tahu prakteknya dilapangan. Sedangkan konsep uswatun hasanaH, dijelaskan oleh Muh. Nur, MA bahwa konsep tersebut bukan hanya sekedar konsep teoritis, akan tetapi merupakan konsep realities dan empiris yang telah diajarkan Rasul, yang telah dicontohkan oleh Rasul daam memimpin Ummatnya, dan itu dikatakan berhasil, Ummat Islam Berjaya ketika zaman Rasul. Betul hadirin? Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah! Apabila hal ini dikaitkan dengan keberadaan para pemimpin sekarang ini dinegara kita, bagaimana mereka menjalankan roda kepemimpinan. Maka, sepertinya kita harus mengelus dada, karena tidak sedikit pemimpin yang ingkar dari ajaran Allah, tidak sedikit pemimpin yang jauh dari contoh Rasulullah, dan tidak sedikit pemimpin yang ingkar dari Al-qur’an sebagai firman Allah. Tatkala mereka berada dihadapan rakyat, mereka menjelma bagaikan malaikat penebar Rahmat dan pembawa syafaat. Tapi hadirin, sebaliknya, tatkala mereka ada dibelakang rakyat, mereka menjelma menjadi orang keparat, yang mengambil hak-hak rakyat, menilap uang-uang rakyat, sampai mencekik leher-leher rakyat dan sampai rakyat sengsara. Na’udzubillah, tsumma na’udzubillahi min dzalik… Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah…. Dalam keadaan seperti ini,muncullah pemikiran kita sebagai insan-insan pilihan. Apa sih yang harus kita lakukan dalam menghadapi estafeta kepemimpinan yang tidak jelas arahnya seperti ini. Allah Maha tahu, Allah telah berfirman dalam surat An-nisa ayat 59 Hadirin Rahimakumullah, Alhafidz ibnul Hajar menjelaskan dalam kitabnya lubaabunnuqul fii asbaabinnuzul. Bahwa ayat ini berkaitan dengan cerita tentang sekelompok pasukan perang yang diperintahkan pemimpinnya untuk senantiasa menjerumuskan diri kedalam api unggun, bertepatan dengan hal tersebut turunlah ayat tersebut sebagai bantahan bahwa taat kepada pemimpin harus dilihat dan diseleksi terlebih dahulu. Dilihat dari asas manfaat, dilihat dari kebijakan-kebijakan yang mementingkan kepentingan rakyat. Sedangkan kajian uslubiyyah menyebutkan bahwa dalam ayat tersebut terdapat lafadz athi’u sebelum lafadz Allah dan Rasul, akan tetapi tidak ada kata Athiiu sebelum kata ullil amri. Hal ini sangat luar biasa hadirin, menjelaskan kepada kita semua tentang konsepsi ketaatan kita kepada seorang kepada Allah, .ta’at kepada Rasulullah merupakan hal yang tidak bisa tawar lagi. Akan tetapi taat kepada pemimpin, harus terlihat, harus dillihat dari bagaimana pemimpin tersebut mengambil kebijakan. Kalau pemimpin mengambil kebijakan atas nama rakyat, kita dukung. tetapi jika pemimpin mengambil kebijakan yang tujuannya bukan untuk mensejahterakan rakyat, maka kita tinggalkan dan kita luruskan. Hadirin Rahimakumullah, Begitu komperhensip penjelasan Islam dalam menciptakan clean government dan good government. Yaitu bemula dari keteladanan akhlaq bagi para pemimpin. Hadirin Rahimakumullah, Waktu adalah pedang, dan tatkala kita tidak mampu memanfaatkan waktu tersebut, maka kita akan termasuk orang-orang yag ingat hadirin, kita adalah orang-orang yang beriman dan beramal kebajikan. Oleh karena itu hadirin, maka kita harus mampu mempergunakan hal ini dengan sebaik-baiknya sebelum adzab Allah datang. Hal ini, tercantum dalam firman Allah ayat 1-3. Hadirin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan! Berakhirnya ayat tersebut, berakhir pula syarahan kita pada ksempatan ini. Untuk menciptakan clean government dan good government, syarahan ini manyimpulkan bahwa 1. Akhlaq para pemimpin harus ditata sesuai dengan akhlaq Rasul 2. Pemimpin harus bisa hadir sebagai uswatun hasanah yaitu figure yang baik 3. Kita sebagai bangsa Indonesia, harus mampu berperan serta dalam mewujudkan Indonesia yang berkarakter dengan cara mengaping roda-roda kepemimpinan. Sekian dan demikian. Wassalamu’alaikum Teks Syarhil Qur'an Pendek from Apa Itu Teks Syarhil Quran? Apa Itu Teks Syarhil Quran?Keutamaan Teks Syarhil QuranKesimpulan Teks Syarhil Quran adalah sebuah teks yang menggambarkan atau menjelaskan tentang ayat-ayat Al-Quran yang disertai dengan penjelasan, penafsiran, atau pengertian dari ayat-ayat tersebut. Teks Syarhil Quran biasanya berasal dari para ulama yang ahli dalam bidang tafsir Al-Quran. Teks Syarhil Quran ini mempunyai banyak sekali manfaat, antara lain adalah sebagai pemahaman lebih mendalam tentang Al-Quran dan juga dapat membantu para pembaca untuk menghafal Al-Quran dengan lebih mudah. Keutamaan Teks Syarhil Quran Keutamaan Teks Syarhil Quran adalah sebagai berikut 1 Membantu memperdalam pemahaman akan ayat-ayat Al-Quran, 2 Membantu untuk menghafal Al-Quran dengan mudah, 3 Memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai ayat-ayat Al-Quran, 4 Membantu menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Al-Quran, dan 5 Memberikan pengertian lebih mendalam tentang Al-Quran. Manfaat Teks Syarhil Quran Manfaat Teks Syarhil Quran adalah sebagai berikut 1 Membantu untuk meningkatkan kenyamanan membaca Al-Quran, 2 Memberikan penjelasan lebih mendalam tentang ayat-ayat Al-Quran, 3 Membantu untuk menghafal Al-Quran dengan mudah, 4 Memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai ayat-ayat Al-Quran, dan 5 Memberikan pengertian lebih mendalam tentang Al-Quran. Kelebihan Teks Syarhil Quran Kelebihan Teks Syarhil Quran adalah sebagai berikut 1 Memberikan penjelasan lebih mendalam tentang ayat-ayat Al-Quran, 2 Membantu untuk menghafal Al-Quran dengan mudah, 3 Memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai ayat-ayat Al-Quran, 4 Membantu untuk meningkatkan kenyamanan membaca Al-Quran, dan 5 Memberikan pengertian lebih mendalam tentang Al-Quran. Kegunaan Teks Syarhil Quran Kegunaan Teks Syarhil Quran adalah sebagai berikut 1 Memberikan penjelasan lebih mendalam tentang ayat-ayat Al-Quran, 2 Membantu untuk menghafal Al-Quran dengan mudah, 3 Memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai ayat-ayat Al-Quran, 4 Membantu untuk meningkatkan kenyamanan membaca Al-Quran, dan 5 Memberikan pengertian lebih mendalam tentang Al-Quran. Faedah Teks Syarhil Quran Faedah Teks Syarhil Quran adalah sebagai berikut 1 Memberikan penjelasan lebih mendalam tentang ayat-ayat Al-Quran, 2 Membantu untuk menghafal Al-Quran dengan mudah, 3 Memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai ayat-ayat Al-Quran, 4 Membantu untuk meningkatkan kenyamanan membaca Al-Quran, dan 5 Memberikan pengertian lebih mendalam tentang Al-Quran. Kesimpulan Teks Syarhil Quran adalah sebuah teks yang dibuat oleh para ulama yang ahli dalam bidang tafsir Al-Quran. Teks Syarhil Quran mempunyai banyak manfaat, antara lain sebagai pemahaman lebih mendalam tentang ayat-ayat Al-Quran, sebagai bantuan untuk menghafal Al-Quran dengan mudah, dan juga memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai ayat-ayat Al-Quran. Keutamaan, manfaat, kelebihan, dan kegunaan Teks Syarhil Quran juga tidak boleh diabaikan, karena semuanya memiliki manfaat yang sama yaitu untuk membantu memperdalam pemahaman akan ayat-ayat Al-Quran. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. TOLERANSI LINTAS AGAMADALAM MEMBANGUN INDONESIA YANG HARMONIS DAN BERSAHAJAOleh Samsul ZakariaKerukunan berbangsa dan bernegara terusik oleh hadirnya intoleransi dalam kehidupan beragama. Perusakan tempat ibadah umat agama lain yang terjadi di banyak tempat menegaskan betapa toleransi lintas agama masih menjadi barang mahal nun langka di negeri kita tercinta, Indonesia. Terlepas apa yang menjadi motif perusakan itu, kita sepakat bahwa tindakan tersebut seharusnya tidak terjadi di negeri yang menjunjung tinggi kerukunan dalam beragama. Bukankah anarkisme –apalagi menyangkut agama yang sangat sensitif– justru menahbiskan nafsu kebinatangan yang selaiknya dibuang jauh-jauh dari benak manusia. Sepertinya, kita perlu melirik falsafah –yang konon milik– suku Bali la’alla ash-shawāb. “Masjid adalah rumah kami, namun digunakan oleh saudara kami yang beragama Islam.” Begitu sikap mereka yang juga diterapkan kepada umat beragama selain Islam. Ungkapan di atas menggambarkan betapa kerukunan antar umat beragama benar-benar terlihat dalam keseharian mereka. Tidak ada sikap saling mencurigai apalagi saling mengintimidasi. Justru, yang hadir di tengah-tengah kehidupan adalah kenyamanan dalam keragaman. Inilah yang dalam istilah psikologi disebut get comfortable in paradox’. Sebuah kondisi jiwa yang mampu merasakan ketentraman meskipun berada di tengah paradoksal kehidupan. Berangkat dari paparan singkat di atas, dalam kesempatan ini, izinkanlah kami membawakan pensyarahan Al-Qur’ān dengan judul “Toleransi Lintas Agama, dalam Membangun Indonesia yang Harmonis dan Bersahaja”, dengan landasan Al-Qur’ān Surat al-An’ām [6] ayat 108 dan Surat al-Mumtahanah [60] ayat rahimakumullah,Agama adalah perihal yang substansial dalam kehidupan manusia. Sejak pertama terlahir ke dunia, manusia sudah terikat kontrak ilahiyah untuk mengabdikan diri kepada Allāh SWT. Inilah yang menjadikan manusia selalu mencari realitas kebenaran mutlak yang pada akhirnya akan bertemu dengan Allāh SWT. Namun, dalam praktiknya tidak semua orang “diberi hidayah” untuk memeluk Islam sebagai agama yang paling diridhai. Aneka agama yang hadir di tengah-tengah kehidupan adalah bukti ketidaktunggalan hasil pencarian agama masing-masing insan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah kedewasaan sikap untuk tidak saling mencela sembahan umat agama lain. Berkaitan dengan hal ini, Allāh SWT berfirman dalam surat al-An’ām ayat 108 yang berbunyi wurq7Ý¡núïÏ%©!$tbqããôt`ÏBÈbrß!$q7Ý¡usù©!$JrôtãÎötóÎ/5Où=Ïæ3y7Ï9ºxx.$¨Y­yÈeä3Ï9>p¨Bé&óOßgn=uHxå§NèO4n<ÎNÍkÍh5uóOßgãèÅ_ó£DOßgã¥Îm7t^ãsù$yJÎ/qçR% “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allāh, karena mereka nanti akan memaki Allāh dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami Jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan Memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.” QS. al-An’ām [6] 108Hadirin rahimakumullah, Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsīr menjelaskan bahwa Allāh melarang umat Islam untuk memaki tuhan orang-orang musyrik walaupun ada nilai kemaslahatan dalam makian tersebut. Sebab, akan terdapat mafsadah/kerusakan yang lebih besar yaitu sikap mereka yang memaki Tuhan orang-orang yang beriman. Dengan adanya larangan tersebut, sikap saling menghargai antar pemeluk agama seharusnya ditampilkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak perkara yang lebih besar yang sebenarnya dapat diselesaikan bersama, dengan mengesampingkan latar belakang agama. Tidak dapat dimungkiri bahwa Allāh memerintahkan umat Islam untuk mengambil jarak demarkatif dengan non-muslim. Betapapun demikian, menurut al-Ustādz asy-Syahīd Sayyid Quthb dalam kitabnya at-Tafsīr fi Zhilālil Qurān, Allāh juga mengajarkan kepada umat Islam agar dalam mengambil jarak tersebut dilakukan dengan beradap, penuh wibawa, dan penuh harga diri. Hal ini adalah suatu sikap yang sesuai dengan statusnya sebagai orang-orang yang beriman. Dalam konteks ini, nilai persamaan sebagai manusia lebih dikedepankan. Sementara, agama boleh dikesampingkan dalam hubungan sosial karena agama adalah wilayah lintas agama adalah syarat mutlak untuk menjalin kerukunan di tengah kehidupan bangsa yang beraneka ragam. Pluralitas sendiri sebenarnya adalah sebuah keniscayaan yang sengaja diciptakan oleh Allāh SWT. Dengan adanya keragaman, khususnya dalam masalah agama, kedewasaan sikap menjadi tuntutan utama. Sebab, jika hal itu diabaikan maka akan menimbulkan kekacauan chaos yang justru merusak tatanan kehidupan. Dengan hadirnya toleransi –yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasāmuh–, umat beragama dapat hidup rukun rahimakumullah, Islam adalah agama yang diturunkan kepada seluruh umat manusia. Islam menjadi rahmat bagi semua manusia dan semesta alam. Artinya, nilai-nilai kasih sayang dalam Islam tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam an sich. Lebih dari itu, Islam adalah agama yang sejak awal bertujuan menciptakan perdamaian dunia. Sikap saling menolong ta’āwun, apalagi menyangkut kemaslahatan bersama, bukanlah hal mustahil untuk dilakukan. Potret kehidupan yang rukun –antara umat Islam dan non-muslim– ketika Nabi Muhammad SAW hidup di Madinah menjadi preseden terbaik untuk mengaplikasikan nilai kerahmatan sebenarnya membuka “keran” yang lebar bagi umatnya untuk berbuat baik kepada umat agama lain. Betapapun agama mereka berlainan, namun mereka tetaplah makhluk ciptaan Tuhan yang berhak atas perlakuan baik selama hidup di dunia. Justru, ketika umat Islam bersikap “sinis” kepada mereka akan menciderai substansi Islam itu sendiri. Islam tidak menginginkan orang memeluk agama karena faktor keterpaksaan. Bukankah sudah jelas bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Berkaitan dengan hal ini, marilah kita simak firman Allāh dalam surat al-Mumtahanah [60] ayat 8, yang berbunyiwâ/ä38yg÷Ytª!$Ç`tãtûïÏ%©!$ “Allāh tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allāh Mencintai orang-orang yang berlaku adil.” QS. al-Mumtahanah [60] 8Hadirin rahimakumullah, Dalam Tafsir al-Jalālain secara singkat diartikan bahwa dhamīr “hum” dalam ayat di atas bermakna “al-kuffār” orang-orang kafir.لاَيَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِي الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَيْ لَا يَنْهَاكُمْ عَنِ الْإِحْسَانِ إِلَى الْكَفَرَةِ الَّذْيِنَ لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ فِي الدِّيْنِ وَلَمْ يُظَاهِرُوْا أَيْ يُعَاوِنُوْا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ كَالنِّسَاءِ وَالضعفَةِ مِنْهُمْDemikian Ibnu Katsir menerangkan dalam kitabtafsirnya. Maksudnya adalah, Allāh tidak melarang umat Islam untuk berbuat baik kepada orang-orang kafir yang tidak berniat membunuh dalam agama dan tidak bersekongkol untuk mengusir umat gambarannya dapat kita cermati dalam kisah berikut. Asma’ binti Abu Bakar ash-Shiddīq menceritakan bahwa ibunya –yang ketika itu masih musyrikah– berkunjung kepadanya, maka ia pergi menemui Rasulullah bertanya “Bolehkah saya menjalin hubungan dengan ibu saya?” Nabi kemudian menjawab “Ya! Jalinlah hubungan baik dengannya.” HR. Bukhari-MuslimKata tabarrūhum تَبَرُّوْهُمْ dalam ayat di atas, menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah, berasal dari kata “al-birr” yang artinya adalah kebajikan yang luas’. Dataran yang terhampar di persada bumi ini dinamai “bar”, karena luasnya. Dengan pemahaman tersebut, tercermin izin justifikasi melakukan aneka kebajikan bagi non-muslim, selama tidak membawa dampak buruk bagi umat Islam. Sebagai penegasan, ternyata Islam membukan jalan untuk berbuat ihsān kepada non-muslim. Kebaikan yang dapat dilakukan sangatlah beragam sebagaimana penjelasan semantik di atas. Dengan kebaikan yang disebarluaskan tersebut, toleransi akan dapat pula kata tuqsithū تُقْسِطُوْا, berasal dari kata al-qisth, yang berarti adalah adil’. Masih merujuk goresan tinta Quraish Shihab, pakar tafsir dan hukum, Ibnu Arabi sampai kepada simpulan “Tidak melarang kamu memberi sebagian dari harta kamu kepada mereka.” Pertolongan yang boleh diberikan kepada non-muslim tidak hanya berupa bantuan moril, tetapi dapat berbentuk materiil. Hal ini semakin membuka jalan untuk bersama-sama berjuang mengentaskan kemiskinan bangsa. Lebih dari itu, konsepsi ini berdampak positif terhadap kebersatuan bangsa dalam menciptakan perekonomian yang adil dan rahimakumullah, Pentingnya membangun bangsa yang harmonis dan bersahaja seharusnya menjadi kesadaran seluruh elemen bangsa. Dimana hal ini baru dapat diwujudkan ketika seluruh elemen bangsa dapat berjabat-erat, bersatu-padu, bergandengan-tangan, mewujudkannya dalam kehidupan bangsa yang ber-bhinneka tunggal ika. Sekat agama yang seringkali dijadikan pembatas ekstrim hendaknya dihindarkan untuk kebaikan bersama demi kemajuan bangsa. Dengan demikian, Indonesia akan benar-benar menjadi bangsa yang harmonis dan bersahaja. Harmonis adalah arti hadirnya kerukunan di tengah keberagaman. Bersahaja dalam pengertian, berpegang teguh terhadap moralitas dan patut menjadi teladan bagi bangsa apa yang dituliskan oleh Marwan Ja’far dalam sebuah opini di Harian Republika. “Kita perlu kembali pada prinsip umum ajaran Islam maqāshid al-syarī’ah tentang eksistensi agama lain, yakni pengakuan terhadap nilai-nilai kemanusian dan keabsahan de facto dan de jure sebagai bagian integral dari sebuah komunitas. Hubungan muslim dan pemeluk agama lain wajib dipandang sebagai anggota yang memiliki tanggung jawab terhadap keutuhan komunitas.” Dalam konteks ini, toleransi bukan lagi menjadi sesuatu yang dirindukan namun sudah menjadi bagian kehidupan bangsa. Dengan demikian maka keharmonisan dalam kehidupan beragama akan rahimakumullah,Simpulan yang dapat kita petik dari pensyarahan Al-Qur’ān di atas adalah sebagai berikut. Pertama, di tengah kehidupan bangsa yang plural, toleransi menjadi pijakan utama untuk merajut persatuan dan kesatuan. Ketika toleransi hilang dari tengah-tengah kehidupan maka yang terjadi adalah sikap saling mencurigai yang berimbas pada ketidaknyamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, toleransi tasāmuh dalam konteks agama Islam adalah bagian dari cara untuk membumikan nilai kerahmatan Islam kepada semesta alam. Ketika hal ini dapat terwujudkan maka kedamaian peace di bumi tercinta Indonesia akan menjadi sajian penutup, jika toleransi lintas agama dapat terjalin, impian untuk hidup di tengah bangsa yang harmonis dan bersahaja insyā Allāh akan segera terwujudkan. Semoga Allāh memberikan kekuatan dan rahmat-Nya kepada kita. Āmīn ya Mujība du’āi as-sāilīn. []Wallāhu al-muwaffiq ila aqwami ath-tharīq. Wa huwa al-hādiy ila shirāthil Naskah boleh digunakan untuk kepentingan apapun, khususnya Musābaqah Syarhil Qur’ān dengan mencantumkan sumbernya. Jazakumullāh… Lihat Sosbud Selengkapnya

kumpulan teks syarhil qur an terbaru